Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Pelemahan yang terjadi pada pasangan GBP/USD dipengaruhi oleh keputusan Bank Of England untuk memangkas outlook ekonominya.
Mengutip Bloomberg, Jumat (15/5) pasangan GBP/USD tersungkur 0,31% ke level 1,5727 dibanding hari sebelumnya.
Sebelumnya pada Kamis (14/5) rilis data klaim pengangguran mingguan AS turun menjadi 264 ribu dari sebelumnya 265 ribu. Sedangkan pada Jumat (15/5) rilis data produksi industri AS April 2015 stagnan di level minus 0,3% seperti bulan sebelumnya. Serta rilis data empire state manufacturing index AS Mei 2015 naik dari sebelumnya minus 1,2 menjadi 3,1.
Nizar Hilmy, Analis PT SoeGee Futures mengatakan bahwa koreksi yang terjadi pada pasangan GBP/USD lebih disebabkan oleh keputusan Bank Of England pada Rabu (13/5) untuk memangkas proyeksi pertumbuhan ekonominya di tahun 2015. Ini menjadi tekanan utama yang membuat pasangan ini harus tergelincir.
Pada Rabu (13/5) lalu BOE memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi 2015 menjadi 2,5% dari sebelumnya 2,9%. “Keputusan ini membuat pasar pesimis terhadap Inggris, namun poundsterling terhindar dari kejatuhan tajam karena hasil pemilu yang bagus,” papar Nizar.
Setelah pada Kamis (7/5) lalu partai konservatif yang dipimpin oleh James Cameron kembali memenangkan pemilu 2015, poundsterling terdorong menguat. Walaupun penguatan ini harus terhapus setelah outlook ekonomi yang dipangkas.
Dari sisi USD, “Data AS cenderung negatif, ini membuat keraguan akan kenaikan suku bunga akan terjadi dalam waktu dekat,” kata Nizar.
Begitu pun, saat ini yang masih menjadi pendorong bagi AS adalah data tenaga kerja yang masih bagus. Pasalnya, data tenaga kerja merupakan salah satu komponen penting dalam mempertimbangkan kenaikan suku bunga AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News