kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

GBP/JPY diprediksi melemah di tengah ketidakpastian politik Inggris


Minggu, 16 Februari 2020 / 09:29 WIB
GBP/JPY diprediksi melemah di tengah ketidakpastian politik Inggris
ILUSTRASI. Pasangan GBP/JPY terkoreksi 0,07% ke level 143,2080 pada Jumat (14/2).


Reporter: Muhammad Kusuma | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Terus menguat selama empat hari beruntun, pasangan mata uang GPB/JPY harus ditutup terkoreksi pada akhir pekan. Bahkan tren ini berpotensi berlanjut hingga perdagangan Senin.

Melansir Bloomberg, pasangan GBP/JPY terkoreksi 0,07% ke level 143,2080 pada perdagangan Jumat (14/2). Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf menilai tren pelemahan akan terus berlanjut karena ketidakpastian kondisi politik Inggris.

“Dinamika politik di Inggris membayangi sentimen apalagi setelah pengunduran Menteri Keuangan Inggris Sajid Javid serta kekhawatiran no deal Brexit,” kata Alwo pada Kontan.co.id, Minggu (16/2).

Baca Juga: Aset investasi digital Stablecoin mulai dilirik pelaku pasar

Hingga saat ini, Inggris masih dalam masa transisi setelah keluar dari Uni Eropa. Perbedaan sudut pandang antara Inggris dan Uni Eropa terkait akses pasar antara kedua pihak menjadi beban bagi Inggris.

“Perbedaan sudut pandangan tersebut meningkatkan kekhawatiran bahwa Inggris kemungkinan tidak bisa mencapai kesepakatan perdagangan dengan Uni Eropa hingga masa tenggang,” jelas Alwi.

Sebelumnya, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menolak untuk mengikuti peraturan Brussel. Sebaliknya, kepala negosiasi Uni Eropa Michel Barnier mengatakan bahwa untuk mencapai akses pasar, Inggris harus menyesuaikan diri dengan Uni Eropa.

Pihak Uni Eropa sendiri akan kembali berunding pada akhir Februari. Meskipun masa tenggang masih cukup lama yakni, 31 Desember 2020, namun kedua pihak harus segera merampungkan perjanjian sebelum musim gugur berakhir mengingat naskah perjanjian harus disadur ke dalam 23 bahasa dan disetujui oleh 27 negara yang tergabung dalam organisasi Uni Eropa.

Baca Juga: Demi wujudkan visi Brexit, Boris Johnson merombak kabinet

Sementara sentimen yang menyelimuti yen mengacu pada sentimen global yakni virus corona. “JPY masih didukung oleh faktor save haven karena virus corona, ketegangan di Timur Tengah yang terus berlanjut, dan ketidakpastian Brexit,” pungkas Alwi.

Dari segi teknikal, harga bergerak di atas moving average (MA) 20 dan 55, menunjukkan tren GBP/JPY bullish. Indikator RSI juga berada di atas level 50, potensi buyer masih kuat. Namun indikator stochastic sudah overbought, menunjukkan penguatan mulai terbatas. MACD juga masih berada di wilayah negatif, menunjukkan seller masih dominan. Harga juga mulai mendekati resistance 144.30, membuka ruang koreksi.

Untuk perdagangan Senin (17/2), Alwi memasang rekomendasi sell on strength untuk pasangan GPB/JPY dengan level support 142,13 dan 140,90 sementara level resistance 144,30 dan 146,80.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×