kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Garuda Indonesia (GIAA) raih pinjaman US$ 50 juta dan Rp 2 triliun dari BRI


Rabu, 06 Mei 2020 / 07:00 WIB
Garuda Indonesia (GIAA) raih pinjaman US$ 50 juta dan Rp 2 triliun dari BRI


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk telah menandatangani perjanjian pinjaman dengan Bank BRI pada Kamis (30/4) silam. Dengan fasilitas pokok pinjaman maksimum sebesar US$ 50 juta dan Rp 2 triliun.

Fuad Rizal, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia mengatakan, emiten bersandi GIAA ini juga memperoleh jasa fasilitas Bank Garansi sebesar US$ 200 juta.

Baca Juga: Utang Garuda Indonesia (GIAA) di dua bank jatuh tempo bulan ini

Rinciannya, fasilitas pinjaman jangka pendek sebesar US$ 50 juta dalam jangka waktu 30 April 2020 hingga 21 Desember 2020. Pinjaman ini juga tanpa jaminan atau clean basis.

Selanjutnya, fasilitas penangguhan jaminan impor (PJI)/ ketentuan kredit modal kerja impor (KMKI)/ fasilitas jangka pendek-2 (FPJP-2) dalam jangka waktu 30 April 2020 hingga 31 Desember 2020. Adapun limit fasilitas sebesar 2 triliun.

“Di dalamnya juga terdapat fasilitas yang dapat digunakan oleh PT Citilink Indonesia maksimal Rp 1 triliun,” ujarnya dalam keterbukaan informasi, Selasa (5/5).

Ia menambahkan, tujuan transaksi ini untuk memenuhi kebutuhan modal kerja GIAA dan Citilink untuk menjaga kelancaran penyediaan jasa dan operasional penerbangan di tengah pandemi Covid-19.

Baca Juga: Nasib KIK EBA Garuda Indonesia (GIAA) di tengah tumpukan utang

Yang mana, penyebaran Covid-19 berpengaruh terhadap penutupan rute-rute dan penurunan permintaan pasar atas jasa penerbangan seiring dengan anjuran kewaspadaan dari beberapa negara untuk membatasi kepentingan berpergian.

“Transaksi ini tak terbatas pada pembelian bahan bakar, sewa pesawat, dan kegiatan lainnya yang merupakan penunjang kegiatan usaha utama perseroan,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×