kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Garuda Indonesia (GIAA) bakal tambah dua armada kargo


Jumat, 05 Februari 2021 / 20:45 WIB
Garuda Indonesia (GIAA) bakal tambah dua armada kargo


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mencatatkan pertumbuhan yang cukup signiifikan pada bisnis angkutan kargo. Dony Oskaria Wakil Direktur Utama Garuda Indonesia mengungkapkan sekarang ini pendapatan dari lini bisnis kargo meningkat hingga dua kali lipat ketimbang capaian sebelum pandemi Covid-19.

Guna memaksimalkan kinerja pada lini bisnis kargo, GIAA sudah menyiapkan sejumlah strategi untuk mengerek pendapatan. Dony bilang dalam waktu dekat Garuda Indonesia akan meluncurkan sistem tracking online untuk pengiriman barang. Yang mana hal ini nantinya akan membantu para pengguna jasa dalam melakukan pelacakan, dan juga membantu Pemerintah dalam distribusi vaksin Covid-19.

Selain itu, emiten ini juga akan meluncurkan dua pesawat kargo atau freighter. "Pada 19 Maret 2021 kami akan meluncurkan armada freighter, dilanjutkan satu lagi pada Mei 2021," ungkapnya, Jumat (5/2).

Baca Juga: Tigaraksa Satria (TGKA) masih bakal tambah prinsipal baru tahun ini

Dengan demikian pihaknya berharap hal ini bisa memenuhi permintaan yang trennya terus meningkat.

Berdasarkan catatan Kontan, bisnis angkutan kargo Garuda Indonesia berhasil mencatatkan pertumbuhan kargo sebesar 12,2% pada November 2020 ketimbang dari Oktober 2020 lalu menjadi 24,6 ribu ton angkutan kargo.

GIAA juga terus memperkuat jaringan penerbangan kargo internasional dalam mendukung sistem logistik nasional khususnya terkait komoditas ekspor unggulan Indonesia.

Secara keseluruhan GIAA optimis kinerja perusahaan akan terus menunjukkan pertumbuhan yang positif pada tahun ini. GIAA menargetkan di 2021 jumlah penumpang dapat menyentuh setidaknya 50% dari jumlah penumpang sebelum masa pandemi.

Baca Juga: Perusahaan Gas Negara (PGAS) bakal cicil utang pajak senilai Rp 3,06 triliun

Dari aspek pengelolaan biaya produksi, emiten ini juga secara konsisten menerapkan upaya upaya strategis yang salah satunya melalui negosiasi biaya sewa pesawat, negosiasi dengan pihak ketiga lainnya, serta berbagai optimalisasi biaya penunjang lainnya yang mana penghematan per bulannya yang diperoleh mencapai sebesar US$ 15 juta.

Selanjutnya: Wintermar Offshore Marine (WINS) incar utilisasi di atas 70% tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×