Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) terus mengatur strategi demi menekan kerugian di tahun ini. Hingga akhir September 2017, maskapai penerbangan pelat merah ini masih menderita kerugian US$ 222,03 juta. Targetnya, sepanjang 2017, manajemen GIAA bisa menekan kerugian hingga US$ 215 juta.
Direktur Utama GIAA Pahala N. Mansury menyebutkan, di tiga bulan terakhir 2017, GIAA menargetkan perolehan laba US$ 5 juta-US$ 10 juta. Sebagai catatan, di kuartal III 2017, GIAA mencatat laba bersih US$ 61,9 juta. "Di kuartal empat ini kami berusaha memperoleh laba, tapi mungkin tingkatnya tidak seperti triwulan ketiga. Melihat proyeksi yang ada, kami bisa memanfaatkan liburan Desember," ungkap Pahala di Jakarta, Jumat (3/11).
Lebih lanjut, Direktur Keuangan GIAA Helmi Imam Satriyono menjelaskan, GIAA menyiapkan beberapa strategi untuk mencapai target itu. "Tentunya cost saving masih terus kami lanjutkan. Targetnya tahun ini kami saving US$ 100 juta," ujar Helmi.
Per akhir September 2017, GIAA sudah bisa merealisasikan 70% dari total target itu. Jumlah dana yang berhasil dihemat GIAA setara US$ 70 juta. Pada kuartal IV 2017, GIAA masih terus mengencangkan ikat pinggang hingga 30% cost saving bisa tercapai.
Helmi juga menuturkan, salah satu penghematan adalah melalui pemakaian bahan bakar. Saat ini pemakaian bahan bakar GIAA rata-rata sebanyak 150 juta liter per bulan. GIAA ingin menghemat 7 juta liter per bulan, hingga rata-rata penggunaan menjadi 140–143 juta per bulan.
Tak hanya penghematan, Helmi menyebut sederet sumber pemasukan GIAA di kuartal IV yang menjadi katalis. Per September 2017, GIAA berhasil negosiasi penyewaan 9 pesawat. "Dari sewa itu saving sekitar US$ 7 juta. Tapi sebagian besar akan terasa di kuartal IV," tambah Helmi.
Selain itu, rute langsung Jakarta–London yang mulai beroperasi Oktober lalu diharapkan berkontribusi pada pendapatan tahun ini. "Diharapkan bisa menangkap peluang orang yang menggunakan kangaroo route, London-Australia. Karena sekarang dari London pakai Garuda hanya stop sebentar di Jakarta, kemudian terbang lagi ke Australia," kata Helmi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News