kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gandeng TCC, Semen Indonesia (SMGR) siap menggeber penjualan ekspor


Rabu, 04 Agustus 2021 / 22:30 WIB
Gandeng TCC, Semen Indonesia (SMGR) siap menggeber penjualan ekspor


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) melalui anak usahanya, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) resmi menjalin kemitraan dengan Taiheiyo Cement Corporation (TCC). Kerjasama ini terjalin setelah TCC mengakuisisi 15,04% kepemilikan saham SMCB senilai US$ 220 juta atau setara dengan Rp 3,1 triliun melalui mekanisme rights issue.

Fadjar Judisiawan, Direktur Strategi Bisnis dan Pengembangan Usaha Semen Indonesia Group (SIG) menjelaskan alasan dipilihnya TCC sebagai mitra bisnis. SMGR dan TCC dinilai memiliki satu prinsip dan kesamaan nilai, yakni mencanangkan visi menjadi penyedia bahan bangunan terbesar di regional.

TCC dan SMGR juga punya visi yang sama terkait bisnis berkelanjutan, dimana penguasaan teknologi oleh TCC dinilai sudah lebih maju. Salah satunya ditunjukkan dengan komposisi penggunaan material daur ulang dan bahan bakar alternatif yang sudah lebih besar dari SMGR.

Baca Juga: Catur Sentosa Adiprana (CSAP) yakin capai pertumbuhan penjualan 10% di tahun ini

Kerjasama juga dijalin dengan mempertimbangkan pangsa pasar TCC yang lebih luas. Fadjar menyebut, TCC memiliki pasar di luar negeri yang berpotensi digarap oleh Semen Indonesia. “SIG yang memiliki sumber daya lebih, baik semen maupun klinker, akan lebih mudah memperluas pasarnya,” terang Fadjar dalam konferensi pers peresmian kerjasama SIG dengan TCC, Rabu (4/8).

Fadjar merinci, dalam kerjasama awal dengan TCC, SIG akan melakukan kerjasama ekspor ke Amerika Serikat minimal 500.00 ton. Jumlah ini merupakan angka minimal dan sudah pasti akan dikirim ke negeri Paman Sam. Ke depan, Fadjar membuka peluang volume ekspor ke AS bisa mencapai 1 juta ton.

Sementara itu, di Bulan Agustus hingga akhir tahun ini, SIG akan melakukan ekspor ke Filipina dengan estimasi volume sebanyak 200.000 ton. Emiten pelat merah ini juga membidik pasar baru dengan adanya kerjasama ini, seperti pasar Afrika, China, hingga Australia.

“Masih ada peluang di beberapa negara lain yang sedang kami jajaki sekarang,” sambung Fadjar.

Fadjar tidak memungkiri, kondisi pasar semen mengalami perubahan seiring dengan perubahan kebiasaan konsumen, yang mengakibatkan persaingan di industri semen ikut berubah. Fadjar menilai, perlu adanya inovasi produk yang baru serta model bisnis yang baru untuk menghadapi persaingan ini.

Baca Juga: Semen Indonesia (SMGR) resmi menjalin kemitraan dengan Taiheiyo Cement

Oleh sebab itu, Fadjar memandang kerjasama ini akan memperluas portofolio produk SIG, dimana TCC mempunyai aspek research and development (R&D) yang lebih maju dan akan disinergikan dengan Semen Indonesia. “Portofolio produk akan semakin banyak, sehingga mendukung visi SIG sebagai penyedia bahan bangunan terbesar di regional,” terang dia.

Dalam hal adopsi teknologi, SIG akan mengolaborasi khususnya untuk segmen produksi dan produk-produk yang ramah lingkungan. Misalkan teknologi carbon capture yang akan diadopsi di pabrik milik SMCB. Selain itu, TCC juga memiliki produk soil stabilizer yang mana kestabilannya lebih baik dari produk biasa.

Asal tahu, sekitar 96% dana segar hasil rights issue akan digunakan untuk membayar sebagian utang, sementara sisanya digunakan untuk mengembangkan fasilitas jetty pelabuhan untuk mendukung proses ekspor SMCB. “Pembayaran utang ini akan mengurangi beban keuangan dan fundamental akan semakin solid,” terang Agung Wiharto, Direktur SMCB di kesempatan yang sama.

Selanjutnya: Semester I-2021, Bayan Resources (BYAN) raup laba bersih US$ 337,04 juta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×