Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ada sembilan saham yang masuk ke dalam indeks Financial Times Stock Exchange (FTSE), beberapa saham anggota baru ini dinilai akan memiliki prospek lebih positif pada pergerakan sahamnya ke depan.
Informasi saja, sembilan saham baru penghuni indeks FTSE meliputi PT Barito Pacific Tbk (BRPT), Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS), Indika Energy Tbk (INDY), Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL), PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN), PT Voksel Electric Tbk (VOKS), dan PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY).
Baca Juga: Berikut 9 saham Indonesia yang masuk Indeks FTSE per Maret 2020
Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas melihat, saham-saham penghuni baru indeks FTSE ini mayoritas mempunyai peluang untuk tumbuh, kecuali saham INDY.
Prospek saham sektor pertambangan masih tertekan dan diprediksi belum bisa kembali pulih lantaran harga komoditas batubara masih berada dalam tren penurunan. Terlebih, sambungnya, dampak wabah virus corona yang secara tak langsung turut mempengaruhi ekonomi China.
“Ketika ekonomi China terpengaruh, maka sektor pertambangan ikut kena imbasnya karena akan mempengaruhi permintaan pada sektor ini,” katanya pada Kontan, Minggu (23/2).
Lihat saja, saham INDY masih terus mengalami penurunan hingga 23,43% sejak awal tahun ke level 915.
Kemudian untuk saham lainnya seperti BRPT, ia meramal saham ini masih ada peluang untuk kembali menguat, mengingat ada prospek cerah dari anak usahanya yaitu PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA).
Dari sisi kinerja, beberapa saham yang menjadi penghuni baru indeks FTSE ini mencatat pertumbuhan kinerja pada tahun lalu. Namun, ada pula perusahaan yang mengalami penurunan kinerja seperti BRPT, INDY, WSBP, dan SSMS.
Misalnya saja BRPT yang mengantongi pendapatan bersih sebesar US$ 1,77 miliar sepanjang kuartal III 2019, realisasi ini turun 24,8% dibandingkan periode yang sama tahun 2018 yang mencapai US$ 2,357 miliar.
Sukarno merekomendasikan investor untuk wait and see terlebih dahulu saham-saham penghuni baru indeks FTSE ini karena masih berada dalam tren penurunan.
Baca Juga: Aksi Jual Investor Asing Setir Pelemahan IHSG
Ia menambahkan, investor perlu hati-hati terhadap saham-saham yang sudah naik signifikan dan juga secara valuasi tergolong tinggi. “Karena tren penurunan akan terus berlanjut jika terjadi aksi profit taking lanjutan,” pungkasnya.
Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menambahkan, meski saham-saham tersebut berhasil masuk sebagai penghuni indeks FTSE, namun investor harus lebih selektif serta tetap melihat fundamental perusahaan dan valuasi dari perusahaan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News