Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Posisi yen kembali melemah terhadap dollar AS. Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 10.24 waktu Tokyo, yen melemah 0,5% menjadi 94 per dollar AS dari level penutupan 15 Februari lalu. Yen juga melemah terhadap euro sebesar 0,3% menjadi 125,34 per euro. Sedangkan mata uang euro melemah 0,2% menjadi US$ 1,3335.
Pelemahan terjadi setelah negara yang terhimpun dalam Group 20 menahan diri untuk mengkritisi langkah kebijakan pemerintah Jepang dalam mendorong pelemahan yen.
Dalam pertemuan dua hari antara menteri keuangan G-20 dan bank sentral di Moskow memang menyebutkan pernyataan agar tidak menargetkan nilai tukar mata uang untuk tujuan kompetisi. Namun, pernyataan tersebut tidak menyebut Jepang sama sekali.
"Sebelumnya ada risiko pertemuan G-20 akan mengkritisi pelemahan yen. Namun, mereka tidak melakukannya. Hal itu yang membantu penguatan dollar terhadap yen," jelas Imre Speizer, strategist Westpac Banking Corp di Auckland.
Pemerintah Jepang sendiri membantah mengatur pergerakan mata uang mereka. Jepang beralasan, pelemahan terjadi karena upaya mereka untuk mendongkrak perekonomian.
Sekadar informasi, yen sudah terpuruk 13% dalam tiga bulan terakhir seiring langkah Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe yang menekan bank sentral untuk meningkatkan stimulus. Penurunan tersebut merupakan yang terbesar di antara 16 maya uang utama dunia yang dihimpun Bloomberg versus si hijau.
Sementara itu, tim analis Morgan Stanley yang dipimpin Hans Redeker menilai, hasil pertemuan final G-20 yang dirilis di Moskow pada pekan lalu dan pernyatan G-7 menunjukkan, tidak ada masalah berarti pada tren pergerakan mata uang yang terjadi belakangan ini.
Pasar finansial AS akan ditutup pada hari ini karena libur nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News