kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

FREN tambah pinjaman kredit jadi US$ 120 juta


Kamis, 17 April 2014 / 18:50 WIB
FREN tambah pinjaman kredit jadi US$ 120 juta
ILUSTRASI. Masker wajah


Reporter: Cindy Silviana Sukma | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) mendapat tambahan pinjaman dana segar dari perusahaan finansial dari Singapura First Anglo Financial Pte Ltd, sejak perjanjian kesepakatan pada 12 November 2013 lalu. Sebelumnya, kedua belah pihak menyepakati pemberian asilitas pinjaman kepada perusahaan halo-halo ini sebesar maksimal US$ 90 juta dalam jangka waktu maksimal 24 bulan.

Akan tetapi, jumlah fasilitas pemberian kredit itu diperbesar, sehingga FREN mendapat tambahan pinjaman kredit menjadi US$ 120 juta pada 16 April kemarin.

"Tambahan fasilitas pinjaman tersebut sebagai bagian untuk membayar hutang perseroan dan/atau anak perusahaan yang akan jatuh tempo," ujarnya dalam pernyataan resmi, Kamis (17/4) ini. Di samping itu, perseroan juga akan menambah modal kerja, seperti membayar biaya-biaya operasional, antara lain biaya iklan, promosi, gaji karyawan, dan biaya lainnya.

Adapun, hingga akhir tahun 2013 lalu, perseroan grup Sinar Mas ini masih membukukan kerugian sebesar Rp 2,53 triliun, naik 62,17% year on year (yoy) dibandingkan kerugian tahun sebelumnya Rp 1,56 triliun.

Meskipun perusahaan mengalami pertumbuhan pendapatan 47,27% menjadi Rp 2,43 triliun di 2013, namun beban perseroan melonjak naik, baik beban usaha maupun kerugian kurs mata uang asing. Menurut laporan keuangan tahun 2013, beban usaha FREN naik hingga 24,31% menjadi Rp 4,04 triliun dari tahun sebelumnya Rp 3,25 triliun.

Sedangkan kerugian kurs mata uang asing melonjak 534,84% dari Rp 115,01 miliar menjadi Rp 730,17 miliar. Sementara, jumlah pinjaman jangka pendek yang harus segera dilunasi mencapai Rp 1,99 triliun.

Adapun, perjanjian kredit ini merupakan fasilitas pinjaman yang dijamin dengan corporate guarantee dari pemegang saham mayoritas perseroan yakni PT Wahana Inti Nusantara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×