Reporter: Rizki Caturini | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) telah menggunakan dana penawaran saham terbatas (PUT) II atau rights issue. Sesuai dengan rencana penggunaan dana yang tertuang dalam prospektus PUT II, FREN menggunakan dana hasil rights issue ini untuk tiga tujuan, yakni pembayaran medium term note (MTN), pembayaran utang kepada Infinity Capital Holding, serta memenuhi kebutuhan modal kerja.
Asal tahu saja, perhelatan anak usaha Grup Sinarmas yang berlangsung 22 Februari hingga 28 Februari 2012 ini berhasil menghimpun dana segar sebesar Rp 1,186 triliun. Setelah dipangkas berbagai biaya pelaksanaan aksi korporasi ini, FREN mengantongi dana Rp 1,18 triliun.
Dari perolehan dana tersebut, FREN menggunakan Rp 526,05 miliar untuk membayar MTN. Emiten ini memanfaatkan Rp 506,85 miliar untuk melunasi utang kepada Infinity Capital Holding, dan sisa dana sebesar Rp 150,81 miliar untuk modal kerja.
Seusai rights issue, investor publik di FREN menyusut. Berdasarkan informasi resmi FREN kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), kepemilikan publik per 31 Maret 2012 hanya menggenggam 18,28% saham FREN.
Sebelum aksi korporasi itu, mengacu ke data RTI per 31 Januari 2012, investor publik menguasai 30,99% saham FREN. Ini berarti porsi publik telah menyusut 12,71%.
Masyarakat yang memiliki saham FREN sebesar 17,99% dalam bentuk elektronik diwakili atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). "Ini hanya untuk penitipan kolektif agar tidak harus disebutkan satu-satu," ujar Ade Rusmana, Corporate Secretary PT Smartfren Telecom Tbk, kemarin (13/4).
Sementara, sisa saham publik sebesar 0,29% atas nama Qualcomm Incorporated, PT Motorola Indonesia, Infocom, PT Ernst & Young Consulting dan Amoy.
Setelah rights issue, Wahana Inti Nusantara, Global Nusa Data, dan Bali Media Telekomunikasi menguasai sekitar 81,72% saham. Ketiga perusahaan ini dikendalikan Grup Sinarmas.
Pada akhir Januari lalu, Sinarmas memiliki 63,56% saham FREN. Ini berarti porsi saham Sinarmas telah menanjak 18,16%.
Sementara, komposisi kepemilikan waran seri II per 31 Maret 2012, sebesar 100% adalah milik masyarakat atas nama KSEI. Ini setara dengan 1,8 miliar waran.
Sekadar mengingatkan, transaksi waran (FREN-W) yang dianggap tidak wajar oleh otoritas BEI saat ini masih belum ada penyelesaiannya. Kisruh terjadi lantaran beberapa sekuritas diketahui tidak menyesuaikan harga waran FREN ketika FREN menggabungkan nilai nominal saham (reverse stock split) serta rights issue.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News