kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

Fore Kopi (FORE) Raup Rp 354 Miliar Usai Melantai di BEI, Bidik Bisnis Kopi Premium


Sabtu, 26 April 2025 / 21:13 WIB
Fore Kopi (FORE) Raup Rp 354 Miliar Usai Melantai di BEI, Bidik Bisnis Kopi Premium
ILUSTRASI. Listing Saham Fore Suasana pencatatan perdana saham FORE di gedung BEI, Jakarta, Senin (14/4/2025). PT Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE) resmi menjadi perusahaan jaringan kopi pertama yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).


Reporter: Rashif Usman | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE) resmi menjadi perusahaan jaringan kopi pertama yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Melalui penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO), FORE berhasil menghimpun dana segar sebesar Rp 354,44 miliar.

FORE merupakan perusahaan di bidang makanan dan minuman (food and beverages/F&B) yang dikenal dengan merek Fore. Saat ini, bisnis utama FORE berfokus pada pengelolaan kedai kopi. Hingga 30 September 2024, FORE telah mengoperasikan 217 gerai.

Dana hasil IPO akan digunakan untuk memperluas jaringan usaha FORE. Sebesar Rp 275 miliar akan dialokasikan untuk membuka sekitar 140 gerai baru yang tersebar di Jabodetabek serta wilayah lain di Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali. 

Baca Juga: Usai IPO, Fore Kopi (FORE) Bidik Pendapatan Tumbuh 50% Pada 2025

Ekspansi ini akan dilakukan secara bertahap mulai tahun 2025 hingga 2026.

Selain itu, sekitar Rp 60 miliar akan digunakan untuk tambahan penyertaan modal pada anak usaha, PT Cipta Favorit Indonesia, guna mendirikan sekitar 30 gerai baru. 

Sisa dana sebesar Rp 18,44 miliar akan digunakan sebagai modal kerja, termasuk untuk pembelian bahan baku, pembayaran sewa gerai, dan biaya utilitas.

Co-Founder dan CEO FORE, Vico Lomar, menyatakan bahwa pencatatan saham perdana ini merupakan tonggak penting dalam perjalanan FORE untuk menjadi perusahaan publik yang menerapkan transparansi dan tata kelola perusahaan yang baik.

"Strategi kami berfokus pada investasi jangka panjang untuk memperkuat fondasi bisnis, memperluas pasar, dan terus berinovasi menghadirkan kopi premium yang terjangkau," ujar Vico pada Senin (14/4).

Baca Juga: FORE Mengejar Profit dari Bisnis Kopi Premium

Pada tahun ini, FORE menargetkan pembukaan 55 gerai baru sehingga jumlah total outlet akan mencapai 300 gerai, termasuk ekspansi ke kota-kota lapis kedua dan ketiga. 

Vico menambahkan bahwa ekspansi tahun ini juga mencakup wilayah Indonesia bagian timur. Dengan ekspansi tersebut, FORE optimistis dapat meningkatkan laba bersih sebesar 70% hingga 80% sepanjang tahun ini.

Dalam jangka lima tahun ke depan, perusahaan menargetkan memiliki hingga 600 gerai secara nasional. Meski demikian, ekspansi internasional belum menjadi prioritas, mengingat potensi pasar dalam negeri yang masih sangat besar.

FORE membidik segmen kopi premium. Berdasarkan laporan Redseer Analysis per Desember 2024, industri kopi di Indonesia diperkirakan tumbuh dengan CAGR sebesar 11% dalam lima tahun ke depan, dengan potensi pasar mencapai US$ 12,6 miliar.

Baca Juga: Fore Coffee Ekspansif Menambah Gerai Baru di Tahun Depan

FORE juga mendapat dukungan dari investor seperti East Ventures, yang diharapkan dapat memperkuat posisi perusahaan melalui akses pendanaan dan kemitraan strategis untuk mempercepat pertumbuhan.

Perbaikan Kinerja Keuangan

Dalam beberapa tahun terakhir, kinerja keuangan FORE menunjukkan perbaikan seiring bertambahnya jumlah gerai. Pada 2021, FORE mencatatkan kerugian bersih sebesar Rp 33,8 miliar, yang meningkat menjadi Rp 59,93 miliar pada 2022. 

Namun, pada 2023, perusahaan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 1,15 miliar. Hingga akhir September 2024, laba bersih meningkat signifikan menjadi Rp 42,35 miliar.

Pandemi Covid-19 sempat berdampak pada kinerja FORE, bahkan menyebabkan defisiensi modal pada 2021 dan 2022. Namun, kondisi ini berbalik pada 2023, dengan ekuitas positif sebesar Rp 77,88 miliar, dan terus tumbuh menjadi Rp 223,31 miliar pada 2024.

Baca Juga: Kopi Kenangan Merangsek ke Tiga Negara Baru Tahun Ini

Pada 2020, FORE melakukan optimalisasi rantai pasokan dan layanan konsumen, serta menutup gerai yang tidak berkembang. Kemudian, pada 2021 dan 2022, FORE meluncurkan berbagai inovasi, termasuk produk makanan Fore Deli.

Menanggapi spekulasi terkait pemolesan laporan keuangan menjelang IPO, Vico menegaskan bahwa perbaikan kinerja keuangan merupakan hasil dari konsistensi operasional gerai.

Komisaris Utama Fore Coffee, Willson Cuaca, juga menegaskan bahwa keputusan IPO bukan didorong oleh valuasi atau strategi keluar investor, melainkan berdasarkan keyakinan terhadap kekuatan fundamental perusahaan.

Baca Juga: Harga Melonjak, Nilai Ekspor Kopi Menanjak

"IPO ini membuktikan bahwa startup Indonesia dapat dikelola secara sehat, menghasilkan keuntungan, dan menerapkan tata kelola yang baik," ujarnya.


 

Selanjutnya: Respons Hendropriyono Soal Purnawirawan TNI Minta Gibran Dicopot

Menarik Dibaca: 15 Daftar Buah yang Cocok untuk Dikonsumsi saat Menurunkan Berat Badan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×