CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

FOMC berimbas positif bagi GBP


Kamis, 27 Juli 2017 / 19:08 WIB
FOMC berimbas positif bagi GBP


Reporter: Nathania Pessak | Editor: Wahyu T.Rahmawati

JAKARTA. Pergerakan grafik valuta mata uang poundsterling Inggris terhadap dollar Amerika Serikat (AS) menunjukkan penguatan yang cukup konsisten. Berdasarkan data Bloomberg Kamis (27/7) pukul 17.05 WIB, GBP/USD menguat menjadi 1,3146 alias naik 0,18% dari angka sebelumnya di 1,3122.

Analis Putu Agus Pransuamitra dari Research & Analyst Monex Investindo Futures melihat, hal ini didorong oleh performa ekonomi dalam negeri dan hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang meminta penundaan kenaikan suku bunga The Fed. "Perekonomian Inggris sedang mendapatkan perhatian karena keluar dari Uni Eropa, bahkan diprediksi akan mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi," jelas Putu saat dihubungi KONTAN, Kamis (27/7).

Berdasarkan data yang rilis beberapa waktu lalu, pemerintahan Inggris melaporkan pertumbuhan ekonomi naik dari 0,2% menjadi 0,3% pada kuartal-II dari kuartal-I. Keputusan Inggris keluar dari Uni Eropa alias Brexit, serta pergantian kepempimpinan sempat memberikan sentimen negatif.

Namun, hal ini berbalik, terutama oleh antisipasi pasar bahwa AS akan menahan laju pertumbuhan suku bunga. Hasil rapat FOMC sekali lagi menekankan minimnya kemungkinan tersebut. Putu menjelaskan, hasil rapat FOMC dapat mengarahkan kebijakan moneter AS.

Pelaku pasar negeri Paman Sam mengharapkan adanya kenaikan suku bunga untuk menopang pertumbuhan. Sedangkan bank sentral AS melihat inflasi masih rendah sehingga belum perlu mengetatkan ekonomi. Hal ini menyebabkan perbedaan ekspektasi antara pelaku pasar dengan proyeksi dan menyebabkan mata uang Greenback melemah.

Putu melihat adanya dua faktor yang dapat menggeser pergerakan mata uang Britania Raya, yakni data dari mengenai pesanan barang tahan lama dan klaim pengangguran AS.

Berdasarkan informasi dari situs forexfactory, jumlah klaim pengangguran diprediksi akan meningkat menjadi 240.000 dari klaim terakhir pada Kamis (20/7) pekan lalu di angka 233.000.

Sedangkan untuk laporan durable goods orders alias laporan pembelian baru oleh sektor manufaktur untuk barang-barang tahan lama, diprediksi akan naik ke 3,5% dari penutupan terakhir di Senin (26/6) di angka 0,8%. Bila angka ditutup diatas prediksi, maka nilai tukar dollar AS berpotensi menguat. "Kalau semua data perekonomian AS yang diprediksi itu menjadi bagus, kemungkinan GBP/USD bisa terkoreksi turun," kata Putu.

Dari sisi teknikal, Putu melihat GBP/USD berada di moving average 50, 100 dan 200. MACD bergerak naik di level 0,005. Stokastik bergerak naik di level 84 harga cenderung beli dan RSI di level 7,8 bergerak naik dan berada di jenuh beli. Hal ini menunjukkan adanya peluang koreksi turun karena ada dua indikator di peluang jenuh beli.

Putu merekomendasikan buy on dips untuk GBP/USD dengan support 1,3060 - 1,3020 - 1,2980 dan resistance 1,3200 - 1,3250 - 1,3290.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×