Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Ketidakpastian pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengundang keraguan pasar. Mata uang dollar AS pun mulai ditinggalkan dan investor beralih ke aset lindung nilai. Meski Inggris juga sedang berada di bawah tekanan, tetapi poundsterling masih bisa mengungguli The greenback.
Mengutip Bloomberg, pada penutupan perdagangan Jumat (21/7), pasangan mata uang GBP/USD naik 0,19% ke level 1,2997 dibanding hari sebelumnya. Sejak awal perdagangan, pairing mata uang ini memang konsisten menunjukkan penguatan.
Alwi Assegaff, analis PT Global Kapital Investama Berjangka mengatakan, saat ini, dollar AS memang tengah diselimuti beberapa sentimen negatif. Belum pulihnya tekanan akibat keraguan publik akan rencana kenaikan suku bunga The Fed, kini dollar AS kembali terdesak lantaran kasus keterlibatan Rusia dalam pilpres AS beberapa waktu lalu.
“Senat memerintahkan untuk melakukan investigasi terhadap Presiden Trump,” ungkapnya.
Mantan pimpinan FBI Robert Mueller ditunjuk sebagai ketua tim investigasi tersebut. Beberapa waktu lalu ia menyatakan niatannya untuk memperluas investigasi untuk melihat sejauh mana keterlibatan Rusia dalam kampanye Trump saat pemilu.
Sementara itu, Inggris justru menuai berkah dari kejatuhan dollar AS. Walaupun data ekonominya kurang memuaskan, tetapi poundsterling masih bisa mencatatkan penguatan. Di tengah jatuhnya inflasi Inggris, tetapi capaian penjualan ritel masih bisa tumbuh 0,6%.
“Harusnya pasangan ini negaif, tetapi hasilnya malah posisitif,” kata Alwi.
Untuk pergerakan Senin (24/7), pasangan GBP/USD masih menanti rilis data manufaktur AS. Kalau hasilnya positif, maka pasangan mata uang ini akan berbalik arah. USD kemungkinan akan bisa mengungguli GBP.
Secara teknikal, kata Alwi, sekarang harga pasangan GBP/USD sudah berada di atas garis yang mengindikasikan penguatan. Begitu juga dengan indikator moving average divergence (MACD). Sedangkan peluang pelemahan diperlihatkan dari posisi stochastic yang dan relative strenght indeks (RSI) yang turun.
Rekomendasi: Buy on weakness
Support: 1.2930 - 1.2885 - 1.2850
Resistances: 1.3030 - 1.3092 - 1.3125
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News