Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fokus memanfaatkan tren kenaikan pengguna data, prospek PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM), diprediksi masih akan positif tahun ini. Dimana, momentum tekanan persebaran virus Korona atau Covid-19 yang berpotensi melemahkan perekonomian dunia hingga ekonomi Tanah Air, justru jadi peluang bagi emiten tersebut.
Analis Ciptadana Sekuritas Gani mengungkapkan, adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan kerja dari rumah (WFH) diperkirakan dapat membantu meningkatkan penggunaan jasa telekomunikasi. Selain itu, terkait rencana pembagian dividen membuat saham TLKM turut menarik dilirik.
Baca Juga: Ada corona, Ciputra Development (CTRA) berikan diskon kepada para penyewa tenant
"Untuk sentimen ke harga saham, ada dividen yang akan diputuskan 19 Juni 2020, mungkin ini bisa menjadi katalis jangka pendek untuk harga sahamnya," kata Gani kepada Kontan.co.id, Selasa (16/6).
Upaya emiten untuk menjalin kerjasama dengan Netflix juga diyakini bakal berdampak positif bagi kinerja TLKM ke depan, apalagi di tengah tren digital saat ini. Meskipun begitu, Gani meramalkan dengan melemahnya ekonomi Tanah Air dan global, maka pendapatan segment entreprise TLKM diprediksi bakal mengalami penurunan tahun ini.
Tahun lalu, kontribusi segmen enterprise yakni 13,8% terhadap pendapatan, dengan komposisi porsi pelanggan korporasi mencapai 56%, pemerintah 29% dan UMKM 15%. Meskipun begitu, segmen terbesar berasal dari segmen mobile yang berkontribusi 65,1% terhadap pendapatan TLKM tahun lalu, sedangkan segmen consumer berkontribusi 13,1%.
"Laba TLKM diperkirakan tumbuh 18,97 triliun, sedangkan untuk pendapatan tumbuh menjadi Rp 137,85 triliun akhir tahun ini," ungkap Gani.
Baca Juga: Emiten LQ45 masih ada yang membagikan dividen, begini prospeknya
Proyeksi tersebut menunjukkan bahwa pendapatan TLKM berpotensi naik 1,62% dari capaian tahun lalu yakni Rp 135,67 triliun. Sementara itu, laba diprediksi naik 1,66% dari capaian 2019 yakni Rp 18,66 triliun.
Di sisi lain, Gani juga menilai posisi utang TLKM masih aman dengan posisi debt equity ratio (DER) yang dianggap masih rendah. Sekedar mengingatkan, tahun ini TLKM memiliki surat utang jatuh tempo dengan total mencapai Rp 496 miliar dari beberapa produk MTN-nya.