Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah melepas aset pelabuhan Guigang di Tiongkok pada September lalu, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) fokus pada pengembangan area industri di Gresik. Saat ini, perusahaan serius mengejar sisa target penjualan lahan.
Menurut Andew Franklin Hotama, analis Bahana Sekuritas, kontribusi dari pelabuhan tersebut pada kinerja emiten hanya 1%-2% dari total pendapatan. Namun, hasil divestasi tersebut bakal membantu AKRA untuk memperkuat portofolio aset terutama dalam pembangunan infrastruktur kawasan Java Integrated Industrial Port and Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur.
JIIPE merupakan kawasan industri terbesar di Indonesia yang sedang dibangun AKRA, yang terintegrasi dengan pemukiman dan pelabuhan laut seluas 3.000 hektare.
Andrew menjelaskan, JIIPE masih dalam tahap penjualan lahan dan baru beroperasional penuh pada tahun 2020. "Sekarang mereka masih menjual lahan dan membangun infrastruktur pendukung," jelasnya saat dihubungi KONTAN, Selasa (24/10).
Mengutip catatan KONTAN, hingga Juni, AKRA telah menjual lahan senilai Rp 430 miliar. Angka ini setara 51% dari target.
"Prospek emiten dalam lini bisnis ini sangat bagus karena semakin lama makin banyak bisnis yang bergabung," jelas Andrew.
Diantara bisnis yang berpotensi bergabung adalah Freeport Indonesia yang didaulat harus membangun pabrik smelter jika ingin terus beroperasi di Indonesia.
Dengan pertimbangan tersebut, Andrew mengestimasi pendapatan emiten hingga akhir tahun ini dapat mencapai Rp 24,13 triliun, dan tahun depan Rp 27,32 triliun. Sedangkan laba bersih tahun ini dapat mencapai Rp 1,45 triliun dan tahun depan senilai Rp 1,20 triliun.
Andrew memberikan rekomendasi buy saham AKRA dengan target harga akhir tahun di Rp 8.380 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News