Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Harga minyak mentah kembali rebound. Nilai kontrak harian minyak mentah untuk pengiriman Juni 2011 di bursa New York, Jumat lalu (13/5) naik 0,69% menjadi US$ 99,65 per barel. Meski bergerak fluktuatif, harga komoditas energi ini sudah melompat 2,5% dalam sepekan terakhir.
Selain technical rebound, kenaikan harga minyak dipicu pengumuman beberapa data ekonomi global yang cenderung membaik. Sejumlah negara Uni Eropa mencatatkan pertumbuhan ekonomi memuaskan di kuartal pertama tahun ini. Perekonomian Jerman, misalnya, tumbuh 1,5%. Adapun Perancis mencetak pertumbuhan ekonomi 1%. Tumbuhnya perekonomian mengindikasikan permintaan minyak bisa naik.
Iwan Cahyo, Analis First State Futures, melihat harga minyak mentah masih akan berfluktuasi dan cenderung terkoreksi selama pekan ini. Meski begitu, koreksi itu belum mengubah tren komoditas yang masih menanjak.
Ada beberapa faktor yang bakal mempengaruhi harga minyak selama pekan ini. Misalnya, pengumuman cadangan minyak mentah Amerika Serikat terbaru yang akan dilansir dalam pekan ini. "Banjir di Mississippi akan mempengaruhi persediaan minyak AS," ujar Nizar Hilmy, analis Harumdana Berjangka.
Jika cadangan minyak menyusut, harga komoditas ini berpotensi naik. Sebaliknya, jika data cadangan minyak AS masih banyak, harga minyak juga bisa turun.
Faktor lainnya adalah dollar AS. Jika dollar menguat, harga minyak akan terkoreksi. "Harga minyak di kisaran US$ 93,7-US$ 104,6 per barel," ujar
Nizar memprediksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News