Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT First Indo American Leasing bakal membesarkan portofolio penyaluran kreditnya pasca Initial Public Offering (IPO). Perusahaan pembiayaan itu mengincar dana segar sekitar Rp 80 miliar.
"Perolehan dananya nanti sepenuhnya akan digunakan untuk modal kerja," kata Presiden Direktur Firstindo Finance Sumartono Mardjuki, Senin (15/5).
Tahun ini, First Indo menargetkan penyaluran pembiayaan Rp 1 triliun. Angka itu meningkat sekitar 84% dibanding realisasi penyaluran kredit sepanjang 2016, Rp 542 miliar.
Meski naik signifikan, target itu belum memecahkan rekor tertinggi penyaluran kredit First Indo sejak 2012. Perusahaan pernah menyalurkan kredit Rp 1,2 triliun pada 2013 sebelum akhirnya kembali turun akibat tren lesunya penjualan otomotif saat itu.
Mengingatkan saja, penyaluran kredit First Indo masih didominasi segmen pembiayaan kendaraan bermotor. Porsinya mencapai 95%.
Sisa 5% berasal dari penyaluran kredit non otomotif, salah satunya penyaluran pinjaman untuk biaya renovasi rumah. Portofolio penyaluran pembiayaan First Indo juag berasal dari pembiayaan keberangkatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Perusahaan menjadi salah satu dari lima perusahaan yang ditunjuk BNP2TKI.
Hingga saat ini, realisasi penyaluran pembiyaan First Indo sudah mencapai 40% dari target. Manajemen optimistis mampu mencapai target itu. Apalagi, akselerasi penyaluran kredit bakal segera terjadi.
"Saat bulan ramdahan, ini menjadi peak penyaluran kredit kami. Kenaikannya bsia sekitar 13% dibanding bulan biasa," jelas Erinawaty Iskandar, Direktur First Indo pada kesempatan yang sama.
Mengingatkan saja, bakal melepas 766 juta saham atau setara 35% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perusahaan dengan rentang harga Rp 105-Rp 115 per saham. Sehingga, First Indo bakal meraup dana segar antara Rp 80,43 miliar hingga Rp 88,09 miliar.
Rentang harga itu merefleksikan Price Earning Ratio (PER) sebesar 10 kali hingga 17 kali. Adapun Price to Book Value (PBV) sekitar 1,1 kali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News