Reporter: Muhammad Musa | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) mencatatkan performa keuangan yang menurun sepanjang tahun 2023. Meskipun begitu, ada beberapa peningkatan yang dapat dilihat dari laporan keuangan FIRE.
FIRE membukukan laba sebesar Rp 11,50 miliar pada 2023, sebuah perbaikan signifikan dari tahun sebelumnya yang mengalami rugi sebesar Rp 19,70 miliar. Tak hanya itu, FIRE juga berhasil mengurangi rugi tahun berjalan dari Rp 94,70 miliar menjadi Rp 0,52 miliar di akhir tahun 2023.
FIRE, yang berfokus pada sektor batubara melalui anak perusahaannya, mencatatkan kenaikan pendapatan yang didorong oleh peningkatan jumlah pembiayaan sebesar Rp 264,37 miliar dari tahun sebelumnya.
Baca Juga: IHSG Menguat 0,30% Sepekan, Intip Saham Top Gainers & Top Losers di Bursa Efek
Ini mengakibatkan pertumbuhan aset perusahaan menjadi Rp 418,81 miliar dari Rp 364,32 miliar. Namun, hal ini diikuti oleh peningkatan liabilitas dan ekuitas sebagai dampak dari peningkatan laba (rugi) tahun berjalan.
Meskipun berhasil mengurangi kerugian, penjualan FIRE turun sebesar 38% selama kuartal III 2023, yang menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan.
Reza Fahmi Riawan, Senior Vice President Head of Retail, Product Research & Distribution Division PT. Henan Putihrai Asset Management, menganggap pemangkasan rugi bersih sebagai indikator positif dari upaya manajemen dalam meningkatkan efisiensi operasional.
“Mengingat perusahaan telah berhasil mengurangi kerugiannya, ini bisa menjadi tanda bahwa manajemen sedang berupaya meningkatkan efisiensi operasional,” jelas Reza kepada Kontan Minggu (31/3).
Baca Juga: Alfa Energi Investama (FIRE) Perjuangkan Nasib izin Anak Usaha di Tingkat Kasasi
Namun, terdapat beberapa sentimen pasar yang mempengaruhi saham FIRE dan sektor energi secara keseluruhan. Ini meliputi faktor-faktor seperti kondisi ekonomi global, kebijakan pemerintah, dan dinamika pasar komoditas.
Tindakan kebijakan yang mendukung industri dapat menciptakan sentimen positif, sementara ketidakpastian ekonomi atau penurunan harga komoditas dapat menyebabkan sentimen negatif.
Meskipun pada tahun 2024, sektor saham batubara belum menunjukkan katalis signifikan yang dapat mempengaruhi harga sahamnya, perlu untuk terus memantau pemulihan ekonomi China yang dapat memengaruhi permintaan batubara.
Baca Juga: Alfa Energi (FIRE) Perkirakan Produksi 280.000 Ton Batubara Hingga Akhir 2023
Meskipun saham FIRE mengalami kenaikan sebesar 10,98% menjadi Rp 91 berdasarkan data terakhir, target harga saham FIRE terdekat masih berada di kisaran Rp 150 menurut Reza. Pergerakan harga saham ini tetap perlu dipantau dengan cermat oleh para investor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News