kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.794   1,00   0,01%
  • IDX 7.470   -9,22   -0,12%
  • KOMPAS100 1.154   0,14   0,01%
  • LQ45 915   1,41   0,15%
  • ISSI 226   -0,75   -0,33%
  • IDX30 472   1,48   0,31%
  • IDXHIDIV20 570   2,21   0,39%
  • IDX80 132   0,22   0,17%
  • IDXV30 140   0,97   0,69%
  • IDXQ30 158   0,51   0,33%

Finalisasi proyek, Cowell Development (COWL) siapkan belanja modal Rp 182 miliar


Jumat, 28 Juni 2019 / 20:15 WIB
Finalisasi proyek, Cowell Development (COWL) siapkan belanja modal Rp 182 miliar


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengembang properti PT Cowell Development Tbk (COWL) menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 182 miliar pada 2019. Belanja modal ini akan digunakan untuk membiayai pembangunan beberapa proyek properti.

Pertama, pembangunan apartemen tower kedua bernama Acacia Tower dan perumahan The Banyan di kawasan mixed-use The Oasis, Cikarang, Jawa Barat sebesar Rp 120 miliar. Kedua, proyek Serpong Park dengan alokasi belanja modal Rp 33 miliar.

Ketiga, proyek rumah tapak New Richwood dan rumah toko City Gate yang terletak di kawasan Borneo Paradiso, Balikpapan, Kalimantan Timur dengan besaran Rp 18 miliar-Rp 20 miliar. Keempat, peremajaan pusat perbelanjaan Plaza Atrium Senen dan gedung perkantoran Cowell Tower Rp 9 miliar.

Menurut Presiden Direktur PT Cowell Development Tbk Darwin Fernandes Manurung, belanja modal tahun ini tidak terlalu besar. Alasannya, proyek-proyek tersebut sudah dalam tahap penyelesaian. “Tinggal menunggu masa panen,” kata dia di Jakarta, Jumat (28/6).

Direktur PT Cowell Development Tbk Firdaus Fahmi mengatakan, dua proyek di Cikarang sudah habis terjual pada akhir 2018. Sementara itu, New Richwood yang diluncurkan pada April 2018 diklaim mendapat animo positif dari masyarakat. Tidak berhenti sampai di situ, perusahaan ini juga telah meluncurkan proyek baru pada Maret 2019, yakni Palmville Residence di The Oasis, Cikarang.

Cikarang dan Balikpapan dipilih karena COWL melihat peluang positif dari kedua kawasan ini. Menurut Firdaus, Cikarang merupakan kota industri terbesar di Asia Tenggara yang dihuni hampir 2.100 unit pabrik dari 25 negara.

Sementara itu, Darwin mengatakan, Balikpapan menjadi kota yang ekonomi masyarakatnya sudah mulai bagus. "Karena harga batubara sudah mulai naik lagi. Orang-orang Samarinda juga sekarang kalau bepergian ke Kalimantan karena sudah ada tol yang menyambungkan dua daerah tersebut," kata dia.

Perusahaan ini juga berencana mengembangkan lahan baru pada awal 2020. Saat ini, COWL memiliki landbank seluas 70 hektare-80 hektare di Jabodatebek dan Balikpapan dengan landbank terluas di proyek Borneo Paradiso. 

“Ada rencana akuisisi landbank, pilihan kami masih di kota,” ucap Darwin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×