kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Faktor eksternal cukup dominan mengangkat rupiah


Kamis, 28 Januari 2016 / 19:39 WIB
Faktor eksternal cukup dominan mengangkat rupiah


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Di pasar spot, Kamis (28/1) posisi rupiah terangkat tipis 0,02% ke level Rp 13.873 per dollar AS dibanding hari sebelumnya. Berbeda, di kurs tengah Bank Indonesia nilai rupiah justru tergerus 0,12% di level Rp 13.889 per dollar AS.

"Faktor eksternal cukup dominan dalam menopang laju nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada hari ini (28/1)," ujar pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova dikutip dari Antara.

Ia memaparkan bahwa faktor harga minyak mentah dunia yangkembali bergerak menguat memberi harapan pada mata uang di negara-negara penghasil komoditas, termasuk Indonesia. Diharapkan, harga komoditas kembali pulih sehingga dapat mendukung penerimaan fiskal.

Harga minyak mentah jenis WTI Crude pada Kamis (28/1) sore ini, terpantau berada di level 32,35 dollar AS per barel, menguat 0,15 %. Sementara minyak mentah jenis Brent Crude di posisi 33,24 dollar AS per barel, naik 0,42 %.

Selain itu, lanjut dia, bank sentral Amerika Serikat (The Fed) yang menahan kenaikan suku bunganya pada Januari tahun ini mendorong minat pelaku pasar untuk kembali masuk ke aset mata uang berisiko. "The Fed diperkirakan menaikkan suku bunganya pada Maret 2016 nanti," katanya.

Sementara dari dalam negeri, ia menilai sentimennya cenderung masih netral. Pelaku pasar masih menanti data realisasi anggaran APBN di awal tahun 2016 ini, serta data inflasi Januari yang sedianya akan dirilis pada Februari mendatang.

Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada menambahkan bahwa pelemahan dollar AS terhadap rupiah diproyeksikan hanya bersifat jangka pendek dikarenakan para investor tidak mungkin terus berharap tingkat suku bunga AS akan tetap dan terus mengharapkan kenaikan harga minyak mentah dunia.

"The Fed masih berencana menaikkan suku bunganya secara bertahap pada tahun ini guna membangkitkan kembali perekonomian AS," katanya.

Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Kamis (28/1) mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah menjadi Rp13.889 dibandingkan hari sebelumnya (27/1) Rp13.871.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×