kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Faktor domestik mengokohkan rupiah di awal 2018


Senin, 08 Januari 2018 / 20:50 WIB
Faktor domestik mengokohkan rupiah di awal 2018


Reporter: Dimas Andi | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Awal tahun ini, kurs rupiah mendapat angin segar dari sejumlah sentimen positif dalam negeri. Hasilnya, rupiah berhasil unggul atas dollar Amerika Serikat.

Meski melemah tipis hari ini, namun sejak hari pertama perdagangan di Januari 2018 hingga penutupan Senin (8/1), nilai tukar rupiah masih terapresiasi 0,16% ke level Rp 13.429 per dollar AS.

Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, dalam jangka pendek, rupiah berada dalam trek yang tepat untuk menguat terhadap dollar AS. Hal ini tak lepas dari sejumlah sentimen positif domestik, baik yang sudah terjadi di akhir tahun lalu maupun yang muncul di awal tahun ini.

Ia menyebut dampak kenaikan peringkat utang Indonesia oleh Fitch Ratings dari BBB- menjadi BBB memicu masuknya aliran dana asing sejak akhir Desember hingga awal Januari. Alhasil, data cadangan devisa Indonesia untuk bulan Desember berhasil memecahkan rekor sepanjang masa dengan nilai US$ 130,196 miliar.

Tak hanya itu, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), selama pekan pertama Januari investor asing mencatatkan aksi beli mencapai Rp 10,09 triliun. Pasar obligasi juga demikian, Ditjen Pembiayaan Pengelolaan dan Risiko Kementerian Keuangan mencatat, investor asing melakukan net buy sebesar Rp 11,93 triliun sepanjang pekan lalu.

Antusiasme investor di awal tahun berdampak pada melonjaknya penawaran pada lelang Surat Utang Negara (SUN) pada 3 Januari lalu. Penawaran pada lelang tersebut mencapai Rp 86,20 triliun.

“Bisa dibilang tingkat kepercayaan asing terhadap kondisi mata uang rupiah masih cukup positif,” katanya kepada KONTAN.

Sementara dari luar negeri, belum terlihatnya dampak kebijakan pengurangan pajak AS menguntungkan posisi nilai tukar rupiah di pasar. David mengaku bahwa efek kebijakan tersebut tidak bisa dinilai dalam waktu 1 atau 2 bulan sejak pertama kali diresmikan. “Mungkin setelah kuartal pertama atau semester pertama usai,” katanya.

Dengan begitu, ia memproyeksi rupiah akan berada di kisaran Rp 13.200-Rp 13.400 pada paruh pertama tahun 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×