Reporter: Dimas Andi | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat diperkirakan cenderung stagnan pada perdagangan Selasa (9/1). Hal ini disebabkan minimnya sentimen penggerak rupiah, baik dari dalam maupun luar negeri.
Analis Valbury Asia Future, Lukman Leong mengatakan, sepanjang pekan ini belum ada data-data ekonomi dari negeri Paman Sam yang berpengaruh besar terhadap pergerakan mata uang global, termasuk rupiah.
Para pelaku pasar malah lebih antusias menanti agenda rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang sebenarnya baru akan berlangsung pada akhir bulan nanti.
Setali tiga uang, sentimen dari dalam negeri tergolong minim. Memang, besok akan ada data laporan survei penjualan eceran yang dirilis Bank Indonesia. Namun, data tersebut dinilai Lukman tidak terlalu berpengaruh terhadap posisi rupiah di pasar. “Sentimen domestik kemungkinan baru hadir di pekan depan karena ada Rapat Dewan Gubernur BI,” papar Lukman.
Lukman memprediksi, besok, nilai tukar rupiah akan bergerak di kisaran Rp 13.425-Rp 13.450 per dollar AS.
Hari ini (8/1), kurs spot rupiah melemah tipis 0,09% ke level Rp 13.429 per dollar AS. Sebaliknya, kurs tengah rupiah BI menguat 0,05% ke level Rp 13.397 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News