Reporter: Raka Mahesa W | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Berita positif tentang ekonomi Indonesia bisa mendorong indeks hari ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Jumat kemarin (25/2) ditutup menguat 0,13% menjadi 3.443,53.
Pengamat pasar modal, Irwan Ariston Napitupulu menyebut kemungkinan penundaan kebijakan pembatasan bahan bakar minyak (BBM) sebagai faktor pertama. Faktor lain yang bisa memicu penguatan adalah perubahan prospek peringkat Indonesia oleh Fitch menjadi positif.
Menurut Ariston, keduanya akan menopang IHSG di hari Senin (28/2). Perubahan outlook akan mengangkat saham-saham perbankan," kata dia.
Krisis politik di Timur Tengah memang masih membayangi pergerakan indeks. Namun para analis berbeda pandangan tentang dampak Timur Tengah terhadap bursa. "Indeks masih akan bergerak mixed," kata Reza Priyambada, Managing Research Indosurya Asset Management. Sedang Irwan menilai, situasi di Timur Tengah sudah terantisipasi pasar.
Proyeksi Irwan, IHSG akan menguat di rentang 3.480 hingga 3500. Sedang Reza memprediksi support IHSG antara 3.415-.3429 dan resistance 3.466-3.470.
Krisis Timur Tengah juga masih membayangi rupiah. "Krisis itu akan menahan penguatan rupiah," ujar Mochammad Doddy Arifianto, pengamat pasar valuta. Di pasar spot, rupiah menguat 0,42%, akhir pekan lalu.
Ia menduga, pasar akan wait and see hari ini. Doddy memprediksi, USD/IDR minggu ini bergerak konsolidasi di rentang 8.850-8.880.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News