Reporter: Dwi Nicken Tari | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Tren EUR masih bearish yang menandakan bahwa dalam jangka menengah EUR masih lemah di hadapan USD. Faktor ketidakpastian Yunani dan perbedaan kebijakan Bank Sentral membawa dampak negatif bagi EUR.
Mengutip Bloomberg, Senin (3/80 pukul 16.43 pasangan EUR/USD turun tipis 0,06% ke level US$ 1,0977 dibandingkan hari sebelumnya.
Analis SoeGee Futures Alwy Assegaf menjelaskan bahwa pasangan EUR/USD memang terkoreksi tipis pada awal pekan ini setelah pekan lalu menguat cukup tajam sampai di akhir perdagangan pekan lalu mulai terkikis. Beberapa hari lalu memang USD sempat koreksi di depan mata uang EUR karena rilis data ekonomi mengenai Employment Cost Index q/q per kuartal dua yang turun di level 0,2% dibandingkan periode sebelumnya di 0,7%.
Data itu, menurut Alwy, sempat menurunkan ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga the Fed di bulan September. Namun, data PDB AS yang membaik tetap bisa menjaga dollar AS untuk kemungkinan prospek kenaikan suku bunga The Fed
“Intinya, USD masih kuat terhadap mata uang utama dunia karena prospek kenaikan suku bunganya. Meski sempat koreksi di hadapan EUR, namun tidak terlalu tajam karena ada pernyataan dari the Fed bahwa mereka tetap optimis ditambah lagi data PDB AS yang meningkat,” jelas Alwy.
Sementara dari sisi EUR, Alwy menjelaskan bahwa sentimen EUR masih diliputi bayang-bayang masalah Yunani. Alwy menjelaskan bahwa ada laporan dari Financial Time bahwa IMF tidak bisa resmi bergabung di dalam pembicaraan bailout Yunani sampai Athena melakukan reformasi komprehensif.
Di samping itu, kebijakan yang dijalankan oleh ECB juga kontras dengan the Fed. Alwy menjabarkan bahwa kebijakan the Fed sudah menuju pengetatan stimulus sementara ECB masih berkutat dengan kebijakan moneter longgar.
“Masih ada kekhawatiran tentang ketidakpastian Yunani menjadi batu sandungan bagi EUR dan dalam hal kebijakan moneter juga USD lebih unggul dari EUR,” lanjut Alwy.
Alwy menduga Selasa (4/8), EUR masih berpeluang melemah terhadap USD karena sentimen positif terhadap Usd datang dari rilis data ekonomi mengenai ISM Manufacturing PMI per bulan Juli 2015, yang dirilis Senin (3/8) malam, diprediksi meningkat 53,6 dibandingkan periode sebelumnya di 53,5
“Rilis data ekonomi AS dalam minggu ini diperkirakan positif dan prospek kenaikan suku bunga tetap menjaga tren bullish bagi USD,” tutup Alwy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News