Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Antisipasi pasar terhadap FOMC statement pada Kamis (30/7) dini hari mendatang memberikan peluang bagi euro untuk mengungguli the greenback.
Mengutip Bloomberg, Senin (27/7) pukul 18.11 WIB pasangan EUR/USD melesat 0,75% ke level 1,1066 dibanding hari sebelumnya.
“Pelaku pasar menanti sinyal yang lebih pasti dari The Fed dan melakukan sikap wait and see sehingga USD kehilangan kekuatannya,” kata Tonny Mariano, Analis PT Esandar Arthamas Berjangka. Alasan ini terbukti dengan runtuhnya index USD sebesar 0,63% ke level 96,63.
Di sisi lain, EUR/USD bisa melambung setelah rilis data german ifo business climate Juli 2015 melesat dari sebelumnya 107,5 menjadi 108,0. Tidak hanya itu, M3 money supply Eropa Juni 2015 pun bertahan di level 5% atau serupa dengan tahun 2014. Serta private loans Juli 2015 naik jadi 0,6% dari Juli 2014 yang hanya 0,5%.
Begitu pun, “tren USD masih bullish ini hanya pemanfaatan rebound sementara untuk pasangan EUR/USD,” tambah Tonny.
Pergerakan Selasa (28/7) pun bisa berbalik menjadi pelemahan bagi EUR/USD jika mata uang negeri paman Sam kembali mendapatkan kekuatannya lewat rilis data ekonomi positif. Pasar menanti core durable goods order AS Juni 2015 yang diprediksi naik dari 0,0% menjadi 0,4%. “Kalau ini positif, EUR/USD koreksi lagi Selasa,” prediksi Tonny.
Sebabnya, dari sisi euro minim sentimen kecuali memang sedang dibalut euforia setelah parlemen Yunani setuju reformasi struktural demi melancarkan bailout. Jika pun, EUR/USD kembali menguat itu lebih karena antisipasi FOMC. Ditambahkan Tonny hingga Kamis (30/7) mendatang, pergerakan akan cenderung tarik menarik dan bisa dimanfaatkan euro untuk menguat terbatas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News