Reporter: Namira Daufina | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Dollar Amerika Serikat masih mampu mendulang kenaikan di hadapan euro, meski data ekonomi Eropa pun terhitung cukup memuaskan pasar.
Mengutip Bloomberg, Kamis (14/6) pukul 16.49 WIB pasangan EUR/USD tergelincir 0,05% ke level 1,1205 dibanding hari sebelumnya.
Agus Chandra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menjelaskan data ekonomi Eropa yang memburuk jadi pendukung lemahnya pasangan EUR/USD. Memang beberapa data Eropa yang rilis sebelumnya seperti sentimen konsumen Jerman yang melambat dan terasa imbasnya pada pergerakan saat ini.
“Selain juga karena pasar berfokus pada rilis hasil FOMC yang diduga besar masih bernada hawkish maka wajar EUR/USD melemah,” ungkap Agus. Data ekonomi Eropa yang bagus pun tidak mampu membawa pasangan berbalik arah hanya menahan dari kejatuhan lebih dalam. Sebut saja data tenaga kerja Mei 2017 yang bertahan di level 0,4% dan produksi industri Mei 2017 yang naik dari 0,2% menjadi 0,5%.
Memang kenaikan suku bunga The Fed sudah hampir dipastikan terjadi sebesar 25 bps namun yang ditunggu pasar saat ini adalah proyeksi kenaikan suku bunga hingga akhir tahun 2017. Apakah benar akan berlangsung dalam dua kali lagi. Penantian itu untuk sementara menguntungkan USD. Jika nantinya The Fed hawkish maka bisa dipastikan EUR/USD pada Kamis (15/6) akan melemah semakin dalam.
Selain juga pasar menunggu data inflasi AS Mei 2017. Diduga data inflasi AS bertahan di level 0,2% dan itu bisa menjadi daya tahan. “Kalau sebaliknya, The Fed bernada dovish maka EUR/USD bisa memanfaatkan keunggulan,” imbuh Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News