Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Pergerakan euro semakin perkasa. Pagi ini, euro kian mendekati level terkuat dalam 15 bulan terakhir. Penyebabnya, pasar berspekulasi, krisis utang di Eropa, termasuk Portugal dan Yunani, akan segera diatasi. Selain itu, ada juga pelaku pasar yang yakin kalau bank sentral Eropa akan menaikkan suku bunga acuannya.
Sebaliknya, posisi dollar kian melemah ke level terendah dalam bulan ini atas yen setelah klaim pengangguran di AS secara tidak terduga mengalami kenaikan. Kondisi ini menambah spekulasi bahwa the Federal Reserve akan tetap menahan suku bunga rendahnya.`
"Outlook suku bunga acuan masih membayangi pergerakan euro. Apalagi European Central Bank selangkah lebih maju dari the Fed dalam menaikkan suku bunga acuan. Selain itu, spekulan jangka pendek juga cemas dengan aktivitas di pasar obligasi Yunani sehingga menekan pergerakan dollar," jelas Stephen Gallo, head of market analysis Schneider Foreign Exchange di London.
Pada pukul 17.00 waktu New York, euro menguat 0,3% menjadi US$ 1,4488 dari posisi US$ 1,4443 kemarin. Pada transaksi sebelumnya, euro sempat keok 0,5% ke level US$ 1,4365. Pada 12 dan 13 April lalu, euro sempat menyentuh level US$ 1,4520, yang merupakan level paling perkasa sejak Januari 2010.
Jika berhadapan dengan yen, posisi euro tak banyak berubah di level 120,97 yen dari sebelumnya 121,08 yen. Yen sendiri menguat 0,4% menjadi 83,50 per dollar dari 83,84, level paling perkasa sejak 31 Maret lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News