Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Pada transaksi pagi ini (4/3), pergerakan euro diperdagangkan mendekati level terendahnya dalam tiga bulan terakhir. Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.47 waktu Tokyo, euro melemah 0,1% menjadi US$ 1,3005 di Tokyo dari posisi US$ 1,3022 pada 1 Maret lalu. Pada 1 Maret, euro sempat ditransaksikan pada posisi US$ 1,2967 yang merupakan level terlemah sejak 11 Desember lalu.
Sementara itu, jika berhadapan dengan yen, posisi euro tak banyak mencatatkan perubahan di level 121,87 yen. Sedangkan nilai tukar yen berada di level 93,70 per dollar AS dari sebelumnya 93,59 pada akhir pekan lalu.
Ada sejumlah faktor yang disinyalir menyebabkan euro tak bertenaga. Pertama, pemerintah Italia akan menggelar pemilu yang baru. Kedua, banyak sinyal yang menunjukkan resesi di kawasan Eropa semakin memburuk.
"Apa yang dihadapi Eropa saat ini adalah data-data yang tidak menarik di mana angka pengangguran di sejumlah negara semakin meningkat. Selain itu, situasi politik di Italia masih belum jelas," ujar Alex Sinton, director of institutional foreign exchange di Australia & New Zealand Banking Group Ltd di Auckland.
Dia menambahkan, tidak ada alasan bagi euro untuk berbalik arah saat ini.
Sekadar tambahan informasi, berdasarkan estimasi analis dan ekonom yang disurvei Bloomberg, tingkat Produk Domestik Bruto Eropa kemungkinan akan turun 0,6% pada kuartal IV dari kuartal sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News