Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren penguatan euro terhadap dollar Amerika Serikat (AS) sejak pekan lalu tak bertahan lama. Setelah diuntungkan dengan kejatuhan greenback, akhirnya euro memasuki fase koreksi.
Mengutip Bloomberg, Kamis (11/1) pukul 18.00 WIB, pasangan EUR/USD melemah 0,03% ke level 1,1945. Sebelumnya, dollar tertekan versus euro akibat aksi China mempertimbangkan pengurangan pembelian obligasi dari AS
“Tapi, penguatan euro enggak bertahan lama karena kabar pembelian obligasi China itu masih belum terkonfirmasi,” ujar Nizar Hilmy, analis PT Global Kapital Investama Berjangka kepada Kontan, Kamis (11/1).
Pasar sudah tak lagi fokus pada rencana tersebut. Kini aksi China lebih dilihat sebagai reaksi balik negeri Tirai Bambu yang telah banyak mendapatkan tuduhan dari pemerintah Presiden Donald Trump. Bagaimanapun jika penghentian pembelian obligasi benar-benar dilakukan maka posisi greenback akan semakin tersudut.
Di sisi lain, euro juga tengah mendapatkan tekanan dari data pertumbuhan ekonomi Jerman tahun 2017 yang dirilis di bawah perkirakaan. Semula diperkirakan tingkat pertumbuhan ekonomi akan berada di level 2,4%, tetapi hasil yang dirilis hanya mampu tumbuh 2,2%.
Dari AS, menurut Nizar, saat ini pasar masih menanti rilis sejumlah data ekonomi yang akan disampaikan Jumat (12/1). Diantara data inflasi bulan Desember yang diperkirakan melemah dari 0,4% ke level 0,1%, dan data penjualan eceran Desember yang kemungkinan melemah dari 0,8% menjadi 0,5%.
“Sampai akhir pekan ini masih cukup besar tekanan ke euro. Kecuali data AS jelek banget baru euro kembali menguat,” terangnya.
Secara teknikal, saat ini, harga berada di bawah garis moving average (MA) 10 tetapi sudah berada di atas garis MA 25. Untuk jangka pendek ada kemungkinan terjadi koreksi, tetapi dalam jangka panjang ada peluang penguatan. Kemudian indikator moving average convergence divergence (MACD) meski masih berada di area positif tetapi histrogramnya terlihat menurun menandakan potensi pelemahan. Kemudian sinyal koreksi juga diperkuat dari indikator stochastic di level 13 dan indikator relative strength index (RSI) di level 54 yang berada di area oversold.
Rekomendasi : Sell
Support : 1,1920-1,1900 - 1,1880
Resistance : 1,1960 - 1,1980 – 1,1200
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News