kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Euro melemah tersengat data ekonomi Jerman


Senin, 23 Februari 2015 / 16:46 WIB
Euro melemah tersengat data ekonomi Jerman
ILUSTRASI. Bawang putih bermanfaat menurunkan stres.


Reporter: Dina Farisah | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Kinerja euro tersengat oleh buruknya data ekonomi Jerman. Pasangan EUR/USD kembali turun setelah sempat menguat saat perpanjangan bailout Yunani diumumkan.

Mengutip Bloomberg, Senin (23/2) pukul 16.20, pasangan EUR/USD turun 0,38% dibanding hari sebelumnya menjadi 1,1338. Pelaku pasar merespons data ekonomi Jerman yang di rilis pada Senin (23/2) sore.

Iklim bisnis Jerman bulan Februari yang di survey oleh Ifo Institute for Economic Research di rilis sebesar 106,8. Angka ini lebih rendah dari prediksi sebesar 107,4. Pasca di rilisnya data ekonomi yang berdampak signifikan ini, sontak menciderai mata uang euro.

Endro Singgih, analis PT Millenium Penata Futures menjelaskan, pergerakan EUR/USD relatif sideways. Secara harian, pasangan mata uang ini hanya bergerak di kisaran sempit, atau hanya 39 poin.

Menurutnya, euforia pelaku pasar atas perpanjangan bailout Yunani selama empat bulan sudah mereda. Pelaku pasar menunggu perkembangan selanjutnya, apakah negosiasi antara kreditur dengan Yunani berlangsung mulus atau alot.

“Untuk sementara, pelaku pasar merespons data iklim bisnis Jerman. Senin (23/2) malam, pelaku pasar kembali akan merespons data perumahan Amerika Serikat,” ungkap Endro.

Berdasarkan prediksi, penjualan rumah second di AS selama bulan Januari diperkirakan sebesar 5,03 juta. Angka ini lebih rendah dari periode sebelumnya sebesar 5,04 juta. Kondisi ini mungkin akan menekan dollar AS.

Selasa (24/2), Endro memprediksi support EUR/USD berada di level 1,1280. Sementara resistance diprediksi di level 1,1467. Adapun rekomendasi EUR/USD untuk Selasa (24/2) adalah buy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×