Reporter: Anna Marie Happy, Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Mata uang euro terus tertekan terhadap sejumlah mata uang utama. Krisis utang di Eropa disinyalir semakin merobohkan eksistensi mata uang tersebut sebagai safe haven.
Pasangan EUR/GBP melemah hingga menyentuh level terendah sejak 30 Oktober 2008, yakni di posisi 0,7854 pada pukul 16.30 WIB. Dibanding harga tertingginya di 2012, yaitu 0,8493 pada 23 Februari, EUR telah melemah 7,52%. Krisis utang yang berkepanjangan di Eropa melemahkan kepercayaan terhadap mata uang euro.
Terhadap dollar Amerika Serikat (AS), euro juga mencapai titik terendahnya di 1,2185 sejak 29 Juni 2010. Jika dibandingkan harga tertinggi di tahun ini, pairing EUR/USD telah luruh 9,45%.
Mata uang di 17 negara zona euro itu makin tak berdaya setelah Kanselir Jerman Angela Markel mengatakan tidak akan melunak untuk membendung penularan dampak krisis utang yang makin meluas di zona euro. Pekan ini, pembuat kebijakan Jerman dijadwalkan membahas bantuan dana untuk rekapitalisasi perbankan di Spanyol.
Analis BNI Klara Pramesti mengatakan, secara fundamental, data inflasi di zona euro yang stagnan di Juni serta indeks kepercayaan konsumen di Jerman yang menurun di bulan ini membuat Euro makin tak bertenaga.
USD makin perkasa ditopang oleh sentimen data perekonomian di AS yang membaik. Data ritel AS yang dirilis hari ini diprediksi oleh sejumlah analis akan mengalami pertumbuhan.
Sementara, pasangan EUR/AUD, kemarin (16/7) juga melemah 0,35% menjadi 1,1937 dibanding akhir pekan lalu. Dalam transaksi intraday, EUR sempat menyentuh harga terendahnya di level 1,1906.
Kepala Pengembangan Bisnis dan Produk Monex Investindo Futures, Apelles RT Kawengian, bilang, kondisi di Eropa yang masih berjuang untuk keluar dari lilitan utang memberi keuntungan bagi dollar Australia untuk menguat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News