Reporter: Namira Daufina | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Meski poundsterling dibayangi pemilu Inggris, namun pasangan EUR/GBP masih tersandung pelemahan.
Mengutip Bloomberg, Rabu (7/6) pukul 18.08 WIB pasangan EUR/GBP dicatat melorot 0,55% ke level 0,8686 dibanding hari sebelumnya.
Tonny Mariano, Analis PT Esandar Arthamas Berjangka menuturkan pelemahan EUR/GBP terjadi karena sajian data ekonomi Eropa yang mengecewakan pasar. Sebut saja data pemesanan pabrikan Jerman April 2017 yang melambat menjadi minus 2,1% dari sebelumnya bertambah 1,1%. Begitu juga dengan penjualan ritel Itali Mei 2017 yang melambat dari 0,0% menjadi minus 0,1%.
“Kontras fundamentalnya karena data ekonomi Inggris memuaskan pasar walau sebenarnya sterling sedang dibebankan oleh bayang pemilu yang akan berlangsung Kamis (8/6),” tutur Tonny. Selain itu beban bagi euro juga bertambah dengan spekulasi bailout Yunani yang kembali menyeruak ke permukaan.
Tidak berhenti di situ, pelaku pasar pun sedang menanti hasil dari rapat bulanan European Central Bank Kamis (8/6). “Diduga suku bunga masih akan bertahan di level 0,0% dengan belum adanya keputusan untuk tappering off stimulus,” imbuh Tonny. Sehingga itu masih bisa jadi katalis yang menekan EUR/GBP pada Kamis (8/6).
Meski memang dari sisi poundsterling pun tidak lebih baik. Semua sedang tertuju pada pemilu yang akan diselenggarakan Kamis (8/6). Dikutip dari polling terbaru hingga Selasa (6/6) milik The Telegraph, partai konservatif unggul dengan 42,9% disusul Partai Buruh 37,2%. Kemenangan partai konservatif kian menipis setelah di awal Mei 2017 sempat unggul lebih dari 20%.
Nantinya kalau konservatif gagal menguasai parlemen maka artinya Theresa May akan digantikan dan dikhawatirkan hal tersebut bisa menghambat proses Brexit yang akan diinisiasi pada 19 Juni 2017 mendatang.
Walau tentunya hasil pemilu Inggris juga akan menentukan pergerakan pasangan ini ke depannya. Namun selama partai Konservatif menang, maka EUR/GBP bisa melemah lebih lanjut dengan skenario bahwa tidak ada perubahan kebijakan dari ECB. “Pergerakan akan sempit mengingat banyak sentimen yang akan mempengaruhi pasangan ini di perdagangan Kamis (8/6),” tutup Tonny.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News