Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Antisipasi pasar terhadap pidato yang akan disampaikan Mario Draghi, Gubernur European Central Bank jadi penyebab pergerakan konsolidasi euro di awal pekan. Padahal kans euro menguat bisa saja terbuka mengingat USD yang tersudut pelemahan dari sisi internal.
Mengutip Bloomberg, Senin (30/1) pukul 18.42 WIB pasangan EUR/USD tertekan 0,03% ke level 1,0696 dibanding hari sebelumnya.
Putu Agus Pransuamitra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menjelaskan, di awal perdagangan, pasangan EUR/USD sempat mencatatkan penguatan. Hal tersebut karena buruknya sajian data ekonomi AS di akhir pekan. Selain itu, kebijakan imigrasi yang dirilis Trump mencemaskan pelaku pasar.
“Sebenarnya posisi USD masih terhimpit pelemahan, namun di sisi lain, sajian data ekonomi Eropa juga minim jadi euro tak punya alasan untuk unggul,” tutur Putu. Memang data flash GDP Spanyol kuartal empat 2016 dicatat bertahan di level 0,7% namun imbasnya ternyata tidak terlampau besar bagi pergerakan.
Apalagi pasar sedang berantisipasi sebelum pidato Draghi pada Selasa (31/1). Dengan dugaan belum adanya perubahan kebijakan pelonggaran moneter dalam waktu dekat serta masih belum jelasnya rencana pengurangan pembelian obligasi di April 2017 nanti, euro masih akan dibalut tren bearish.
“Kecemasan ini menekan pergerakan euro dan sudah terasa sejak awal pekan,” kata Putu.
Ia menduga, jika benar Draghi tidak memberikan suntikan pernyataan positif, pasangan EUR/USD akan cenderung melemah lagi. Beban tambahan akan datang jika data pengeluaran dan pendapatan perorangan AS Desember 2016 benar tumbuh seperti dugaan pelaku pasar.
“Belum lagi beberapa data ekonomi Eropa yang akan rilis pun diduga memburuk,” tambah Putu. Sebut saja penjualan ritel Jerman serta potensi terjadinya deflasi di Perancis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News