kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Euro diprediksi tunduk di hadapan poundsterling pada Senin (17/2)


Minggu, 16 Februari 2020 / 10:33 WIB
Euro diprediksi tunduk di hadapan poundsterling pada Senin (17/2)
ILUSTRASI. Pasangan mata uang EUR/GBP diprediksi masih akan anjlok lebih dalam setelah melemah hampir dua pekan.


Reporter: Muhammad Kusuma | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasangan mata uang EUR/GBP diprediksi masih akan anjlok lebih dalam setelah melemah hampir dua pekan. Mengutip Bloomberg, pada Jumat (14/2), pasangan EUR/GBP melemah 0,13% ke level 0,8301. Dalam sepekan, pairing ini turun 2,24%.

Analis PT Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan, pelemahan EUR/GBP akan terus terjadi karena buruknya data ekonomi Zona Euro. “Pelemahan euro dipicu oleh data ekonomi Zona Euro, khususnya Jerman. Hal ini memunculkan spekulasi adanya pelonggaran lebih lanjut dari European Central Bank (ECB),” kata Faisyal kepada Kontan.co.id Minggu (16/2).

Data ekonomi benua biru memang menunjukkan kinerja negatif. Indeks kepercayaan investor Sentix turun menjadi 5,2 pada Februari ini lebih rendah dari perkiraan yakni 5,9. Di bulan Januari indeks kepercayaan investor Sentix berada di angka 7,6. Indeks ini menjadi tolok ukur prospek relatif ekonomi enam bulan mendatang di Zona Euro.

Baca Juga: Penguatan poundsterling terhadap dolar AS berpotensi terus berlanjut

Sebagai motor penggerak ekonomi Eropa, data perekonomian Jerman juga menunjukkan kinerja negatif. Berdasarkan data Jumat pekan lalu, Destatis melaporkan produksi industri Jerman bulan Desember turun 3,5% month-on-month (mom). Penurunan tersebut merupakan yang terbesar dalam dalam satu dekade terakhir.

Buruknya pertumbuhan ekonomi Jerman juga terpengaruh oleh wabah virus corona (Covid-19). Bahkan Jerman terancam resesi jika ekonomi China terus melambat.
Sementara untuk kurs poundsterling, Faisyal memprediksi mata uang negara Inggris ini juga berpotensi untuk mengalami pelemahan.

Negosiasi dagang antara Uni Eropa dan Inggris yang hingga sekarang belum tuntas menjadi penyebab utamanya. “Untuk hari Senin pairing berpotensi melemah,” terang Faisal.

Selain itu, masalah baru antara Boris Johnson dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump turut berimbas pada pelemahan GBP. Melansir Independent, Johnson membatalkan perjalanan dinasnya untuk mengunjungi Trump setelah keduanya bertengkar melalui telpon.

Baca Juga: GBP/JPY diprediksi melemah di tengah ketidakpastian politik Inggris

Tensi antara keduanya meningkat setelah Johnson memperbolehkan perusahaan China, Huawei, untuk mengembangkan jaringan 5G di Inggris. Pasalnya, China merupakan kompetitor ekonomi terbesar AS saat ini. Selain itu, AS juga memasukkan Huawei dalam daftar hitam.

Penolakan ekstradisi istri diplomat AS Anne Sacoolas juga menambah tinggi tensi antar kedua negara. Sacoolas dituduh terlibat dalam kematian remaja Inggris Harry Dunn dalam kecelakaan lalu lintas Agustus 2019 silam.

Dari segi teknikal pasangan EUR/GBP menunjukkan potensi turun meskipun indikator stochastic berada di area jenuh jual. “Pasangan EUR/GBP bergerak di bawah moving average 50, MA 100, dan MA 200. Indikator MACD berada di angka -0.0035, RSI 31.72, dan stochastic 5.21,” kata Faisyal.

Faisyal merekomendasikan selling on rally untuk pasangan kurs EUR/GBP dengan level support berada di 0,8265 - 0,8220 - 0,8170 dan resistance di level 0,8350 - 0,8400 - 0,8470.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×