kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.305.000   6.000   0,26%
  • USD/IDR 16.611   26,00   0,16%
  • IDX 8.227   -30,66   -0,37%
  • KOMPAS100 1.122   -5,50   -0,49%
  • LQ45 788   -5,60   -0,71%
  • ISSI 295   -0,19   -0,06%
  • IDX30 412   -3,20   -0,77%
  • IDXHIDIV20 463   -4,41   -0,94%
  • IDX80 124   -0,46   -0,37%
  • IDXV30 132   -1,19   -0,89%
  • IDXQ30 129   -0,73   -0,56%

Euro Bond dan Samurai Bond siap terbit


Senin, 01 Juni 2015 / 11:10 WIB
Euro Bond dan Samurai Bond siap terbit
ILUSTRASI. Maket kompleks properti yang dikembangkan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) di pusat perbelanjaan Mal Kota Kasablanka, Jakarta.


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Kenaikan peringkat utang Indonesia oleh Standard & Poor's (S&P) dari outlook stabil menjadi positif dimanfaatkan pemerintah untuk menerbitkan dua instrumen obligasi dalam bentuk valuta asing pada akhir semester I-tahun 2015 ini.

Direktur Strategis dan Portfolio Pembiayaan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Scenaider Siahaan mengatakan, dua SUN yang siap terbit adalah euro bond dan samurai bond. Pemerintah saat ini tengah memproses penerbitan dua surat utang tersebut.

Scenaider mengaku pihaknya akan bertemu investor untuk memberikan update informasi terkait Indonesia. "Proses bookbuilding dan pricing memang belum dilakukan. Minggu depan pemerintah akan bertemu investor terlebih dahulu," ujar Scenaider, akhir pekan lalu.

Belum dijelaskan berapa nilai emisi yang akan diterbitkan. Loto Srinaita Ginting, Direktur Surat Utang Negara DJPPR menambahkan, penerbitan kedua surat utang tersebut akan melihat perkembangan pasar. Namun, analis memprediksi kupon dua instrumen tersebut tak akan jauh berbeda dibandingkan penerbitan sebelumnya.

Desmon Silitonga, analis PT Millenium Danatama Indonesia memperkirakan, kupon euro bond akan berkisar 2,8% hingga 3%. Kupon itu tak jauh berbeda dengan penerbitan euro bond tahun lalu yang sebesar 2,87%.

Asumsi tersebut mempertimbangkan penerbitan surat utang ini berjangka waktu tujuh tahun. Dengan asumsi tersebut, kata Desmon, euro bond masih menarik bagi investor. Sebab, suku bunga di Eropa saat ini sangat rendah. "Artinya dengan kupon tersebut, spread bisa di atas 100 basis poin," ujar dia.

Adapun Ariawan, analis Sucorinvest Central Gani mengatakan, penerbitan euro bond akan dipengaruhii oleh kebijakan Eropa dalam mengucurkan stimulus atau quantitative easing (QE).

Seperti diketahui, Bank Sentral Eropa (ECB) akan membeli obligasi pemerintah Uni Eropa hingga 50 miliar euro per bulan. Program pembelian ini akan dimulai Maret 2015 hingga akhir 2016. "Dengan yield Eropa yang masih sangat rendah, maka euro bond berpotensi diminati investor," ujar Ariawan.

Menurutnya, total permintaan investor yang masuk dalam penawaran euro bond bisa berkisar US$ 3 miliar hingga US$ 4 miliar. Sementara itu, Desmon memprediksi kupon samurai bond bisa berkisar 0,9% hingga 1,5% dengan tenor 10 tahun. Permintaan investor yang masuk diperkirakan mencapai 100 miliar yen hingga 150 miliar yen.

Tahun ini pemerintah menargetkan penerbitan surat berharga negara (SBN) dalam bentuk valas 23% dari penerbitan secara gross sebesar Rp 451,8 trilun. SUN valas dalam negeri Selain menerbitkan SUN valas di pasar internasional, pemerintah juga berencana menerbitkan SUN valas di dalam negeri.

Berdasarkan keterangan resmi, SUN valas dalam negeri ini akan diterbitkan dengan cara lelang pada triwulan III-2015. Investor yang ingin mengikuti lelang bisa segera melakukan registrasi. Namun, registrasi hanya dapat diikuti oleh investor residen atau domestik.

Masa pendaftaran investor baru kepada peserta lelang dijadwalkan pada 1 hingga 8 Juni 2015. Lalu, proses verifikasi investor lama maupun baru akan dilakukan pada 9 hingga 12 Juni 2015. Adapun batas waktu penetapan daftar investor residen oleh Direktur SUN DJPPR dilakukan pada 19 Juni 2015.

Sebelumnya, pemerintah sebelumnya telah menetapkan 14 peserta lelang. Mereka di antaranya adalah Citibank, Deutsche Bank, HSBC, BCA, Bank Danamon Indonesia, Bank Internasional Indonesia, Bank Mandiri, BNI, Bank OCBC NISP dan BRI. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×