kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.305.000   6.000   0,26%
  • USD/IDR 16.603   17,00   0,10%
  • IDX 8.238   -19,53   -0,24%
  • KOMPAS100 1.126   -1,46   -0,13%
  • LQ45 791   -2,47   -0,31%
  • ISSI 295   0,29   0,10%
  • IDX30 414   -1,64   -0,39%
  • IDXHIDIV20 464   -2,84   -0,61%
  • IDX80 124   -0,07   -0,06%
  • IDXV30 133   -0,78   -0,58%
  • IDXQ30 129   -0,22   -0,17%

Perang Dagang AS–China jadi Efek Kejut Sementara buat IHSG, Cermati Saham Ini


Senin, 13 Oktober 2025 / 13:43 WIB
Perang Dagang AS–China jadi Efek Kejut Sementara buat IHSG, Cermati Saham Ini
ILUSTRASI. Kapitalisasi Pasar Saham-Suasana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (08/10/2025).KONTAN/Cheppy A. Muchlis/08/10/2025. IHSG berpotensi tertekan oleh ancaman perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Berikut saham emiten yang bisa dicermati.


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi tertekan oleh ancaman perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Meski demikian, analis menilai tekanan tersebut bersifat sementara dan peluang penguatan indeks masih terbuka menjelang akhir tahun.

Ketegangan antara dua raksasa ekonomi dunia itu kembali mencuat setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana untuk menaikkan tarif impor produk asal China hingga 100% per 1 November 2025.

Pengumuman tersebut disampaikan Trump melalui akun media sosial pribadinya, TruthSocial, pada Sabtu (11/10/2025). Kebijakan itu muncul sebagai respons terhadap keputusan China yang memperketat ekspor logam tanah jarang (rare earth metals) ke AS — komponen penting bagi industri teknologi dan energi hijau.

Baca Juga: IHSG Ditutup Menguat Tipis 8.259 di Sesi I, Simak Proyeksi pada Sesi II

Trump juga mengancam akan membatalkan pertemuan puncak dengan Presiden China Xi Jinping yang dijadwalkan berlangsung di Seoul, Korea Selatan.

Menurut analis NH Korindo Sekuritas, Steven Willie, eskalasi tensi dagang AS–China sempat memicu aksi jual di awal perdagangan hari ini, di mana IHSG sempat turun sekitar 1%. 

Namun, penurunan itu dinilai Steven tidak akan berdampak signifikan terhadap arah pergerakan indeks ke depan. Hingga pukul 13.34 WIB saja, IHSG bergerak menguat 0,019%.

“Melihat kondisi global sekarang, sepertinya investor asing juga akan semakin berhati-hati dalam memilih keputusan investasinya,” ujarnya saat dihubungi Kontan, Senin (13/10/2025).

Dengan begitu, potensi kepanikan pasar diperkirakan Steven tidak akan berlangsung lama. 

Apalagi, Trump sempat mengunggah “it will all be fine” dalam media sosialnya yang mengindikasikan adanya negosiasi lanjutan antara kedua negara. Hal ini dinilai Steven akan meredakan tensi perang dagang tersebut. 

“Mengingat kembali kondisi di April 2025 lalu setelah Donald Trump mengumumkan tarif resiprokal dan adanya kemungkinan negosiasi, IHSG langsung rebound,” imbuh Steven.

Dengan situasi global yang mulai stabil, Steven memperkirakan IHSG masih berpotensi menguat dengan target akhir tahun di kisaran 8.400–8.600. 

Optimisme ini didukung oleh daya tahan investor terhadap volatilitas jangka pendek yang dinilai lebih baik dibandingkan periode sebelumnya.

Dari sisi sektoral, saham-saham konglomerasi seperti grup Prajogo Pangestu dan grup Happy Hapsoro dipandang Steven masih menarik untuk dicermati. 

Selain itu, saham emas juga berpotensi menguat di tengah ketidakpastian global, sementara saham-saham perbankan besar dengan valuasi yang relatif murah dinilai prospektif untuk investasi jangka panjang.

Baca Juga: IHSG Naik 0,02% ke 8.259 pada Sesi I Senin (13/10), AMRT, AMMN, MEDC Top Gainers LQ45

Selanjutnya: Likuiditas BPD Berlebih, Masih Perlukah Purbaya Tempatkan Dana SAL?

Menarik Dibaca: Cimory Bagi Dividen Interim Rp 100, Kesempatan Beli Saham CMRY hingga Jumat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×