Reporter: Dina Farisah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Pergerakan euro sepanjang Senin (27/4) tidak terlalu signifikan. Minimnya data ekonomi dan belum tuntasnya permasalahan Yunani mendorong pelaku pasar enggan mengambil posisi terhadap euro.
Mengutip Bloomberg, Senin (27/4) pukul 18.20, pasangan EUR/USD naik tipis 0,08% dibanding akhir pekan lalu menuju 0,7166. Pasangan EUR/USD turun 0,34% menjadi 1,0836. Sementara EUR/AUD turun 0,22% menjadi 1,3870.
Sri Wahyudi, Research and Analyst PT Fortis Asia Futures mengatakan, pergerakan EUR/GBP relatif sideways. Kondisi ini ditengarai oleh minimnya data ekonomi baik dari Zona Eropa maupun Inggris. Impor price index Jerman bulan Maret tumbuh sebesar 1%.
Angka ini lebih tinggi dari ekspektasi sebesar 0,5%. Adapun ekspektasi pesanan industri Inggris bulan April hanya 1. Capaian ini lebih rendah dari estimasi sebesar 4. Meski demikian, kedua data ini tidak berdampak signifikan terhadap euro maupun poundsterling.
“Rilis data ekonomi Eropa lebih positif ketimbang rilis data ekonomi Inggris. Hal ini sedikit menyumbang tenaga bagi EUR/GBP,” terang Yudi.
Nizar Hilmy, analis PT SoeGee Futures menilai, pasangan EUR/USD relatif bergerak datar (flat). Menurutnya, di tengah pelemahan dollar AS terhadap mata uang utama lainnya akibat buruknya data ekonomi akhir pekan, dollar AS terpantau menguat terhadap euro.
Pelemahan EUR/USD ini disebabkan oleh terkatung-katungnya penyelesaian utang Yunani. Untuk diketahui, pembicaraan Yunani pada akhir pekan lalu tidak mampu mencapai kesepakatan. Akibatnya, diskusi tersebut dilanjutkan pada pekan ini.
“Dalam jangka pendek, pergerakan EUR/USD akan konsolidasi sambil menunggu pertemuan Yunani dengan menteri keuangan Zona Eropa yang dijadwalkan Rabu (29/4). Pelaku pasar belum banyak mengambil posisi,” ungkap Nizar.
Sebagai informasi, hingga saat ini, Yunani belum mencapai kesepakatan mengenai restrukturisasi utang. Hal ini lantaran Yunani belum menyetujui pemotongan gaji dalam rangka penghematan anggaran.
Agus Chandra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures mengatakan, pembahasan Yunani masih dalam tahap negosiasi. Pelaku pasar khawatir jika persoalan ini tidak segera mencapai titik temu, maka ada kemungkinan Yunani akan default pada minggu ini. Kondisi inilah yang menjadi batu sandungan bagi pasangan EUR/AUD.
Di sisi lain, pelaku pasar juga akan mencermati pernyataan Gubernur RBA, Glenn Stevens. Diperkirakan, Stevens akan menyampaikan nilai tukar aussie dan petunjuk suku bunga selanjutnya. Hasil survey menyebutkan, sebanyak 46% pelaku pasar menduga pemangkasan suku bunga RBA akan dilakukan pada awal Mei. Sementara sebanyak 78% pelaku pasar menduga pemangkasan suku bunga akan dilakukan pada bulan Juni.
“Pergerakan EUR/AUD hari Selasa akan tergantung pada apa yang disampaikan Glenn Stevens. Kecenderungannya EUR/AUD tidak akan bergerak jauh dari pergerakan Senin,” ucap Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News