kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

ESSA mengantongi utang US$ 49,4 juta


Rabu, 13 April 2016 / 07:02 WIB
 ESSA mengantongi utang US$ 49,4 juta


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) menandatangani perjanjian kredit dengan Standard Chartered Bank senilai US$ 49,4 juta. Fasilitas kredit tersebut merupakan bagian dari pendanaan proyek pabrik amonia, yang digarap oleh anak usaha ESSA, PT Panca Amara Utama.

Direktur Independen ESSA, Mukesh Agrawal dalam laporan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) menjelaskan, perjanjian kredit ini juga dilakukan bersama pemegang saham utama ESSA, PT Trinugraha Akraya Sejahtera.

Keduanya meneken perjanjian saling menjamin dalam pemenuhan kewajiban kepada kreditur. Berdasarkan perjanjian pendanaan proyek pabrik amonia itu, ESSA mempunyai kewajiban kepada krediturnya untuk memberikan kontribusi kepada Panca Amara dalam bentuk ekuitas dan/atau pinjaman, serta letter of credit untuk menutupi jumlah kontribusi yang belum dapat dipenuhi ESSA.

Nah, untuk memenuhi kekurangan pendanaan itu, ESSA bersama Trinugraha ingin memperoleh fasilitas letter of credit dari Standard Chartered Bank. Nantinya Trinugraha berhak mengkonversi perjanjian itu menjadi pinjaman jangka pendek.

"Transaksi ini bisa mendorong Panca Amara merealisasikan proyek sesuai waktu yang telah direncanakan," ujarnya, Selasa (12/4). Panca Amara tengah membangun pabrik amonia di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, dengan kapasitas produksi mencapai 2.000 ton per hari.

Proyek itu sudah groundbreaking pada Agustus 2015 dengan nilai investasi sebesar US$ 830 juta. ESSA juga sudah memperoleh alokasi gas sebesar 55 mmscfd dari sumur gas Senoro-Toili, yang berasal dari blok Donggi-Senoro hingga Desember 2027 mendatang.

Panca Amara juga sudah mendapat pendanaan US$ 509 juta dari sindikasi tujuh bank yang dipimpin International Finance Corporation (IFC). ESSA memiliki 60% saham Panca Amara. Saat ini, total ekuitas pemegang saham ESSA sebesar US$ 294 juta.

ESSA akan melakukan investasi sebesar US$ 170 juta. Dari jumlah itu, sebesar US$ 102 juta sudah diinvestasikan ke Panca Amara, per akhir Desember 2015 lalu. Setelah usai, proyek itu diperkirakan bakal menghasilkan EBITDA lebih dari US$ 120 juta per tahun.

"Sehingga, ESSA akan sangat diuntungkan dengan adanya proyek," ujarnya. Saham ESSA ditutup stagnan di level Rp 1.500 per saham pada perdagangan Selasa (12/4).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×