kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Eropa membebani laju harga nikel


Rabu, 15 Oktober 2014 / 07:34 WIB
Eropa membebani laju harga nikel
ILUSTRASI. Rekomendasi Teh untuk Mengatasi Gejala Kecemasan


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Harga Nikel menebal, karena sinyal solidnya permintaan dari China. Apalagi, pelemahan dollar AS dalam beberapa hari terakhir menjadi angin segar bagi harga komoditas, termasuk nikel. Mengutip data Bloomberg,

Selasa (14/10) hingga pukul 15.03 waktu Hong Kong, harga nikel pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) naik 0,9% dibandingkan dengan harga hari sebelumnya menjadi US$ 16.603 per metrik ton (MT). Logam industri ini melanjutkan reli hari kedua, pasca terkoreksi 1,1% pada pekan lalu. Bahkan, harganya sempat jeblok ke US$ 16.025 per MT pada awal Oktober. Ini level terendah dalam enam bulan terakhir.

Sejak awal pekan ini, pasar nikel diwarnai sentimen positif, sebab China merilis data neraca perdagangan bulan September 2014 yang surplus US$ 31 miliar. Laju tahunan ekspor naik 15,3%, lebih tinggi dari ekspektasi yaitu 12%. Impor juga naik 7%, meski diproyeksi turun 2%.

Data itu menunjukkan perekonomian China masih tumbuh. Hal itu meredam kekhawatiran mengenai lesunya permintaan nikel untuk kebutuhan industri. Maklum, Tiongkok merupakan importir terbesar logam industri. Nah, secara umum, pasar cukup nyaman dengan data terbaru China.

"Fundamental industri nikel masih positif," kata Gavin Wendt, analis sumber daya Mine Life Pty, kepada Bloomberg, Selasa (14/10). Namun, analis Equilibrium Komoditi Berjangka Ibrahim menduga, data Tiongkok hanya mampu menopang harga nikel sementara waktu.

Pasalnya, otot dollar AS sudah menguat lagi. Kemarin, Dollar Index Spot naik menjadi 85,73 dari sebelumnya 85,53. Apalagi, ekonomi kawasan Eropa belum menunjukkan pemulihan. Data produksi industri (industrial output) Eropa Agustus dilaporkan turun 1,8%, lebih buruk dari ekspektasi, yaitu minus 1,5%. Padahal, bulan sebelumnya masih tumbuh sebesar 0,9%.

"Pelemahan harga nikel lebih dipicu perlambatan ekonomi Eropa,” ungkap Ibrahim. Menurutnya, harga nikel akan cenderung tertekan pada pekan ini di kisaran US$ 16.470-US$ 16.600 per MT. Data China yang positif hanya akan menahan koreksi nikel tidak tajam.

Secara teknikal, hari ini (15/10), harga diperkirakan turun. Ini tercermin dari indikator bollinger band yang berada di area negatif 6%, dan moving average (MA) 40% arah negatif. Lalu, stochastic berada di area negatif 65% yang menujukkan penurunan. Hanya, moving average convergence divergence (MACD) wait and see. Relative strength index (RSI) di area positif 60% yang menunjukkan potensi penguatan.

Prediksi Ibrahim, hari ini harga nikel akan bergulir turun dalam kisaran US$ 16.500- US$ 16.590 per MT.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×