Reporter: Annisa Fadila | Editor: Handoyo .
Ia juga menambahkan, pengembangan aplikasi tersebut turut menggandeng PT Datagensia Pembayaran Elektronik (Datagensia). Melalui press relase yang disiarkan ENVY, telah disebutkan berdasarkan data yang diperoleh dari Datagensia,
Pengembangan aplikasi layanan pembayaran dinilai penting, sebab terdapat 59% merchants di seluruh kategori produk mempunyai kecenderungan hendak meningkatkan investasi pembayaran dalam 18-24 tahun mendatang.
Tak hanya itu, hampir 90% merchants turut mengatakan dengan adanya investasi di sistem pembayaran, pengalaman pelanggan berhasil naik sebesar 24% sejak tahun 2016 silam.
Selanjutnya, sebanyak 85% merchants juga melihat adanya investasi sistem pembayaran akan meningkatkan kecepatan kliring sehingga dapat menopang return of investment yang jelas atas investasi tersebut. “Keberadaan Un1ty akan memudahkan masyarakat dalam melakukan pembayaran secara cashless (non-atau secara digital). Tambahnya.
Baca Juga: Lima Tahun ke Depan, Envy Technologies (ENVY) Bidik Proyek Baru Rp 1,25 Triliun
Perlu diketahui, dalam aplikasi ini pengguna dapat melakukan berbagai transaksi yang diantaranya seperti pembayaran BPJS kesehatan, PDAM, PLN prabayar dan pasca bayar, hingga pembayaran Telkom. “Kami perusahaan teknologi, dengan didasarkan pada fundamental yang kuat serta penekanan pada integrasi yang dinamis.” Papar Sri.
Mengacu pada laporan keuangan September 2019, Envy catatkan laba bersih melonjak hingga 79%, yakni menjadi Rp 5,61 miliar. Sedangkan pada tahun 2018, tercatat hanya mencapai Rp 3,13 miliar.
Sri menjelaskan, melonjaknya laba bersih perusahaan ditopang dengan pendapatan perseroan yang melesat, yakni menjadi Rp 121,41 miliar atau tumbuh 147%. Hal ini mengalami kenaikan jika mengacu pada September 2018, yakni hanya sebesar Rp 49,18 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News