Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) bakal melakukan restrukturisasi utang. Perusahaan minyak dan gas (migas) itu bakal mengurangi beban utang menggunakan skema konversi utang ke saham atau debt to equity swap.
“Utang yang akan dikonversi berasal dari lima kreditur, nilainya sekitar US$ 320 juta,” ujar Chief Investor Relation ENRG Herwin Hidayat, Selasa (11/7).
Lima kreditur tersebut adalah Pro Strategic Investor Ltd, Intesa Sanpolo, PST Finance, Bank of America Merril Lynch, Mitsubishi Corporation Japan, dan Japan Petroleum Exploration Co. Ltd. Dari lima pinjaman tersebut, tiga diantaranya yakni pinjaman dari Japan Petroleum, Mitsubsishi Corporation, dan Intesa Sanpaolo merupakan pinjaman sindikasi. Total nilainya US$ 266,38 juta.
Setelah konversi tersebut, kesehatan keuangan ENRG diharapkan bisa menjadi lebih positif. Sayang, Herwin enggan merinci target rasio utang terhadap ekuitas atau debt to equity ratio (DER) setelah konversi itu dilakukan.
Namun, sedikit gambaran, utang ENRG pada 2013 lalu mencapai US$ 700 juta. ENRG terus mengurangi beban utang tersebut hingga pada kuartal III-2016 lalu tersisa US$ 320 juta. “Jadi, bisa dibayangkan DER yang sudah bisa kami tekan,” imbuh Herwin.
Konversi utang ini merupakan tindak lanjut atas reverse stock yang akan dilakukan ENRG. ENRG akhirnya bisa segera merealisasikan rencana reverse stock. Hal ini sudah memperoleh persetujuan pemegang saham dalam RUPSLB ketiga yang dilakukan perusahaan, Selasa (11/7).
"Kami akan reverse stock dengan rasio 8:1," kata Herwin.
Menyusul reverse stock tersebut, modal ditempatkan dan disetor ENRG berubah jadi sekitar 6 miliar saham dari sebelumnya 49 miliar saham. Tapi, nilainya tidak berubah, tetap setara Rp 4,9 triliun mengingat harga nominalnya berubah jadi Rp 800 dari sebelumnya Rp 100 per saham.
Ini kali ketiga ENRG mengadakan RUPSLB membahas rencana tersebut. Dua RUPSLB sebelumnya batal lantaran tidak kuorum. “Kedua agenda itu (konversi utang & reverse stock) kami harapkan bisa tuntas tahun ini,” pungkas Herwin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News