kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.932   28,00   0,18%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Energi Mega Beli Masela US$ 77,25 Juta


Selasa, 10 November 2009 / 08:14 WIB
Energi Mega Beli Masela US$ 77,25 Juta


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) mengungkapkan nilai akuisisi 10% hak kepemilikan atau participating interest di Blok Masela PSC sebesar US$ 77,25 juta. Padahal, sebelumnya, kebutuhan dana pengembangan blok yang dikuasai oleh Inpex Masela Ltd. tersebut ditaksir mencapai US$ 16,7 miliar hingga US$ 17,7 miliar.

Direktur Utama ENRG Imam P. Agustino mengatakan, pihaknya masih harus menunggu persetujuan atas syarat-syarat tertentu. "Misalnya persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, persetujuan BP Migas, persetujuan pemegang saham Inpex, dan penandatanganan Joint Operating Agreement," katanya dalam surat keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, kemarin (9/11).

ENRG perlu meminta persetujuan pemegang saham karena nilai akuisisi itu melebihi 20% dari total ekuitas dan lebih dari 10% penjualan bersih perusahaan per Juni 2009. Saat itu, total ekuitas anak usaha Grup Bakrie ini mencapai Rp 3,3 triliun dan penjualan bersih Rp 701,65 miliar.

Di sisi lain, Blok Masela masih dalam tahap kajian dari konsultan independen. Nantinya, blok yang diperkirakan memiliki cadangan sekitar 13,65 triliun kaki kubik ini baru akan berproduksi pada tahun 2016. Tujuh tahun lagi, Blok Masela diharapkan memproduksi 4,5 juta ton LNG per tahun dan 13.000 barel kondensat per hari.

Kepala Riset Paramitra Alfa Sekuritas Pardomuan Sihombing mengatakan, besar atau kecilnya nilai akuisisi yang dilakukan ENRG bersifat relatif. "Yang dipertanyakan adalah kemampuan pembiayaannya," tukasnya. Dia menghitung, rasio utang terhadap modal ENRG saat ini mencapai lebih dari dua kali.

Otomatis, pendanaan akuisisi yang paling mungkin adalah suntikan modal lewat penerbitan saham baru atau rights issue. Pardomuan menambahkan, biasanya, ada pembeli strategis atau standby buyer yang siap menampung saham baru ENRG. Sedangkan investor ritel biasanya memilih cabut ketika harus menambah modal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×