Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rabu (14/11) Bursa Efek Indonesia (BEI) bertahan di zona positif. Ketika bursa saham tutup warung, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 23,09 poin (0,4%), sebelum hinggap di angka indeks 5.858,29.
LQ45, indeks saham dengan konstituen saham-saham berkapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, juga bertahan di area hijau. Naik 5,65 poin (0,61%), LQ45 berakhir di 925,79.
Waskita Karya Tbk (WSKT), Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), dan Indika Energy Tbk (INDY) berada di posisi tiga pertama daftar saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan; masing-masing dengan PER 3,88 kali, 5,3 kali, dan 6,11 kali. Posisi selanjutnya diisi oleh INKP, ITMG, LPPF, WSBP, PTPP, BBTN, dan ADRO.
Dari seluruh saham yang yang masuk dalam daftar ini, enam saham harganya turun dari harga penutupan sebelumnya. Mereka adalah WSKT, Indika Energy Tbk (INDY), Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), Matahari Department Store Tbk (LPPF), Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), dan Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP).
No. | Kode | Harga (13/11) | Harga (14/11) | PBV (kali) | PER (kali) |
---|---|---|---|---|---|
1 | WSKT | 1.515 | 1.420 | 0,71 | 3,88 |
2 | SRIL | 366 | 366 | 1 | 5,3 |
3 | INDY | 2.640 | 2.620 | 0,76 | 6,11 |
4 | INKP | 11.025 | 11.700 | 1,16 | 6,23 |
5 | ITMG | 23.500 | 22.575 | 1,7 | 6,43 |
6 | LPPF | 4.790 | 4.550 | 5,33 | 6,66 |
7 | WSBP | 318 | 314 | 1,11 | 6,98 |
8 | PTPP | 1.435 | 1.395 | 0,57 | 7,42 |
9 | BBTN | 2.240 | 2.250 | 1,03 | 7,98 |
10 | ADRO | 1.515 | 1.565 | 0,78 | 8,03 |
Sumber: RTI.
Ada tiga saham, Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), dan Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), yang harganya turun dari harga penutupan sebelumnya. Satu-satunya saham yang tidak berubah harga adalah SRIL.
Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama tidak terjadi perubahan laba bersih per saham.
Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News