Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kamis (11/4) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup merah. Ketika bursa saham tutup warung, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 68,16 poin (-1,05%) dari penutupan sebelumnya, lalu mendarat di angka indeks 6.410,17.
LQ45, indeks saham dengan konstituen saham-saham berkapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, turun 16,16 poin (-1,58%) menuju 1.007,97.
Indeks Kompas100 yang beranggotakan seratus saham dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar terbesar juga turun. Indeks terbitan Kompas ini berkurang 18,58 poin (-1,40%), lalu mendarat di 1.304,83.
Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), dan Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) berada di posisi tiga pertama daftar saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan; masing-masing 5,17 kali, 5,60 kali, dan 5,96 kali.
Posisi selanjutnya diisi oleh ERAA, WSKT, ADRO, MNCN, INDY, UNTR, dan BBTN.
Dari seluruh saham yang yang masuk dalam daftar 10 saham LQ45 dengan PER terendah ini, enam saham turun harga dari penutupan sebelumnya. Mereka adalah INKP, Adaro Energy Tbk (ADRO), Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), Indika Energy Tbk (INDY), United Tractor Tbk (UNTR), dan Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).
Tiga saham yang lain mampu naik harga, yaitu Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), dan Waskita Karya Tbk (WSKT).
Adapun satu-satunya saham yang tidak berubah harganya adalah SRIL.
10 Saham LQ45 dengan PER Terendah | ||||
---|---|---|---|---|
Kode | Harga (10/4) | Harga (11/4) | PBV | PER |
INKP | 8.375 | 8.050 | 0,81 | 5,17 |
SRIL | 336 | 336 | 0,92 | 5,6 |
ITMG | 19.700 | 20.000 | 1,61 | 5,96 |
ERAA | 1.615 | 1.620 | 1,07 | 6,09 |
WSKT | 1.990 | 1.995 | 0,94 | 6,83 |
ADRO | 1.315 | 1.300 | 0,67 | 6,88 |
MNCN | 820 | 810 | 1,09 | 7,57 |
INDY | 1.790 | 1.730 | 0,55 | 7,76 |
UNTR | 26.050 | 25.450 | 1,66 | 8,53 |
BBTN | 2.410 | 2.350 | 1,04 | 8,87 |
Sumber: RTI
Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama. Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama tidak terjadi perubahan laba bersih per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News