Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Edy Can
JAKARTA. Pemilihan umum (pemilu) tidak menyurutkan niat perusahaan menyerap dana dari pasar saham. Buktinya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan ada enam emiten yang berniat menawarkan saham perdana alias initial public offering (IPO).
Anggota Dewan Komisioner OJK bidang Pengawasan Pasar Modal Nurhaida mengakui jumlah perusahaan yang melakukan paparan publik pada April dan Mei memang sedikit. "Banyak yg menargetkan ke akhir Juni karena mendekati berlakunya laporan keuangan," ucapnya, Selasa, (2/6).
Beberapa emiten yang telah menyatakan niat go public yakni PT Bank Agris dan PT Bank Dinar Indonesia. Kemudian, pengembang properti PT Sitara Propertindo juga akan akan melepas 20% sahamnya ke publik. Anak usaha PT Saratoga Investama Tbk (SRTG), PT Tri Wahana Universal yang merupakan perusahaan pengolahan minyak bumi juga berencana IPO di semester kedua ini.
Sepanjang 2014, Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan ada 30 emiten yang akan melantai di bursa. Sampai awal Juni, telah ada 12 emiten yang melantai di bursa. Emiten pertama yang terdaftar di bursa tahun ini adalah PT Bank Panin Syariah Tbk (PNBS), dan emiten terakhir yakni PT Link Net Tbk (LINK).
Selain itu, OJK juga mendata ada sembilan obligasi yang akan diterbitkan di semester kedua mendatang. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) akan menerbitkan obligasi sebesar Rp 2 triliun secara bertahap. Lalu PT Sumarecon Agung Tbk (SMRA) juga berencana merilis obligasi senilai Rp 1,4 triliun. Kemudian, PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) juga akan menerbitkan global bond senilai US$ 1,3 miliar.
Tak ketinggalan, PT Jasa Marga (Persero) Tbk juga tengah berencana menerbitkan obligasi sekitar Rp 1 triliun untuk pembiayaan kembali atau refinancing utang jatuh temponya. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) juga akan meluncurkan obligasi tahap II di kisaran Rp 500 miliar sampai Rp 1 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News