Reporter: Asep Munazat | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) menggulirkan rencana penerbitan saham baru atau rights issue. Memang, pengelola EMTK tidak menyatakan secara gamblang, perolehan dana akan digunakan untuk membeli saham PT Indosiar Karya Media Tbk (IDKM).
Namun induk perusahaan stasiun televisi SCTV itu pernah menyatakan, rencana akuisisi saham IDKM akan dibiayai dengan penerbitan saham baru. Rencana EMTK untuk mengakuisisi IDKM masih terhadang oleh keberatan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).
Jumlah saham baru yang akan diterbitkan IDKM adalah 512 juta saham atau setara dengan 10% dari modal yang ditempatkan EMTK. Titi Maria Rusli, Corporate Secretary EMTK menyatakan, emiten itu berharap menjual saham barunya seharga Rp 1.300 per saham. Jadi, potensi dana yang bisa diraup EMTK dari rights issue Rp 665,6 miliar.
Dengan penerbitan saham baru tersebut, jumlah saham EMTK yang beredar manjadi 5,6 miliar saham. Saat ini jumlah saham yang beredar sebesar 5,1 miliar saham.
Sebelumnya, manajemen EMTK pernah menyatakan, membutuhkan dana Rp 2,03 triliun untuk akuisisi IDKM. Dana ini didapatkan melalui gadai saham anak usaha yaitu PT Surya Citra Media (SCMA) senilai 1,5 triliun. Sisanya, didapatkan dari rights issue. Dengan dua aksi tersebut, EMTK akan mendapat dana segar Rp 2,1 triliun.
Sekadar informasi, niat EMTK membeli saham induk stasiun televisi Indosiar santer terdengar sejak dua tahun lalu. EMTK akan membeli 27,24% saham Indosiar dari tangan pemiliknya, PT Prima Visualindo. Perusahaan ini akan melanjutkan dengan tender offer sisa saham yang beredar di publik.
Harga saham yang sudah disepakati Prima Visualindo dan EMTK adalah Rp 900 per saham. Dana yang dibutuhkan untuk pengambilalihan saham sebesar Rp 496,5 miliar. Sedang harga tawaran pembelian ke pemegang saham publik IDKM yang diajukan EMTK berkisar antara Rp 900 hingga Rp 1.040 per saham.
Sepanjang kuartal pertama tahun ini, EMTK memperlihatkan kinerja mengilat. Perusahaan ini meraup laba bersih Rp 160,3 miliar, naik 200% dari tahun sebelumnya Rp 53,4 miliar.
Kenaikan laba bersih ini ditopang peningkatan pendapatan yang mencapai Rp 811,8 miliar. Periode yang sama tahun lalu, pendapatan EMTK sebesar Rp 658,9 miliar.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) EMTK yang berlangsung Kamis (5/5), memutuskan pembagian dividen senilai Rp 10 per saham. Total dana yang dialokasikan perusahaan untuk dividen mencapai Rp 51,2 miliar.
Pembagian dividen ini tidak terlepas dari baiknya kinerja EMTK tahun lalu. Laba bersih EMTK tahun lalu mencapai Rp 429 miliar, sedang tahun sebelumnya hanya Rp 161,7 miliar. "Laba kami tumbuh hingga 165,3%," kata Titi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News