kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Empat saham perbankan turun di Agustus 2019, simak rekomendasi analis


Minggu, 01 September 2019 / 12:29 WIB
Empat saham perbankan turun di Agustus 2019, simak rekomendasi analis
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Empat saham perbankan menjadi pemberat gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama Agustus 2019 lalu. Empat saham tersebut adalah BMRI, BBNI, BBRI, dan BBCA.

Analis Jasa Utama Capital Chris Apriliony menilai penurunan tersebut terjadi karena dua hal yaitu terkait Duniatex dan perang dagang. Duniatex terancam gagal bayar pada sindikasi bank. Dalam hal ini PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) ikut terseret. “Tentu ini memberatkan sektor perbankan,” jelas Chris kepada Kontan, Sabtu (31/8).

Baca Juga: Empat saham perbankan ini menekan IHSG selama Agustus 2019

Selain itu, perang dagang juga masih berlanjut hingga saat ini. Per 1 September ini Amerika Serikat (AS) kembali menambah pengenaan tarif pada beberapa barang impor dari China. 

“Tentu berdampak karena perang dagang dapat merembet ke masalah ekonomi lain, ini membuat investor menjadi wait and see untuk sektor perbankan,” jelas Chris.

Seperti diketahui, lembaga perekonomian internasional juga sudah memprediksi akan adanya perlambatan ekonomi global. Hal ini juga mulai tercermin dari kebijakan yang lunak dari beberapa bank dunia termasuk Bank Indonesia (BI) yang dalam dua bulan ini sudah menurunkan suku bunga sebanyak dua kali dengan total penurunan 50 basis poin (bps). BI juga menjelaskan sikapnya ini sebagai upaya menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Baca Juga: Enam saham ini menahan IHSG selama Agustus 2019

Kendati begitu, Chris menilai prospek jangka panjang perbankan masih cukup baik.

Lantas, secara fundamental Chris melihat BBCA masih paling menarik karena memiliki rasio non performing loan (NPL) paling kecil. Namun, untuk saat ini Chris belum merekomendasikan buy. Dia menyarankan para investor untuk wait and see.

Adapun, NPL BBCA tercatat sebesar 0,52%. Angka tersebut menjadi yang paling rendah bila dibandingkan dengan kondisi BBRI, BMRI dan BBNI. 

“Sehingga risikonya menjadi lebih kecil,” imbuh dia.

Tercatat NPL BMRI sebesar 0,73%, BBRI sebesar 1,11% dan BBNI sebesar 0,8%.

Baca Juga: Saham HMSP dan TKIM turun bulan lalu, ini prospek selanjutnya

Asal tahu saja, selama Agustus lalu, saham BMRI turun 5,54% ke level Rp 7.250, saham BBRI turun 4,04% ke level Rp 4.270, saham BBNI turun 4,94% ke level Rp 7.700 dan saham BBCA turun 1,05% ke level Rp 30.500.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×