Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten telekomunikasi umumnya bakal mendulang lonjakan trafik data selama bulan Ramadan dan Idul Fitri. Tapi pada tahun 2025 ini konsumsi data dihantui pelemahan daya beli.
Meski begitu, sejumlah operator telekomunikasi masih memproyeksikan terjadi kenaikan trafik hingga dobel digit selama periode Ramadan dan Idul Fitri tahun ini.
PT Indosat Tbk (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchinson (IOH), misalnya, memproyeksikan terjadi lonjakan trafik data nasional tertinggi harian selama Ramadan mencapai 14,6% dibandingkan rata-rata trafik harian.
Presiden Direktur & CEO Indosat, Vikram Sinha, mengatakan untuk mengantisipasi kenaikan trafik itu, ISAT telah melakukan persiapan termasuk kesiapan infrastruktur jaringan.
Baca Juga: Grup Telkom (TLKM) Prediksi Trafik Data Selama Ramadan Melonjak 16%
Dengan cara mengoptimalisasi BTS (Base Transceiver Station), MBTS (Mobile Base Transceiver Station) dan pemantauan trafik, yang mencakup 632 titik keramaian, 68 rute strategis, 29 jalur tol, 30 jalur non-tol dan sembilan jalur kereta api.
"Untuk mendukung komunikasi pelanggan, dilakukan peningkatan jaringan dengan menambah kapasitas di 9.600 BTS dan 800 jaringan transportasi," jelasnya, Selasa (11/3).
Selain itu, ISAT juga memperluas cakupan dengan menambah 1.500 BTS baru dan 53 Mobile BTS. Stabilitas operasional juga disiapkan dengan 1.100 Mobile Genset dan 3.000 teknisi siaga.
Sementara itu, PT XL Axiata Tbk (EXCL) memproyeksikan trafik bisa melonjak sekitar 15% hingga 20% selama periode ramadan dan libur panjang Idul Fitri pada 2025.
Direktur & Chief Technology Officer XL Axiata I Gede Darmayusa menyampaikan untuk menghadapi lonjakan trafik, pihaknya telah melakukan sejumlah langkah strategis untuk memastikan jaringan tetap optimal.
Baca Juga: Meski Kinerja Lesu di Kuartal Ketiga, Saham Emiten Telekomunikasi Tetap Menawan
Salah satunya dengan penambahan kapasitas di lebih dari 2.000 BTS (dan penempatan 120 Mobile BTS (MBTS) untuk mendukung kebutuhan selama ramadan dan idulfitri.
"Selain itu, XL Axiata juga telah melakukan peningkatan kapasitas core sebesar 20% dan peningkatan kapasitas RAN untuk lebih dari 2.000 sites," jelas Gede, Kamis (27/2).
Gede menjabarkan dengan rata-rata utilisasi kapasitas saat ini sebesar 60%, XL Axiata memproyeksikan utilisasi selama bulan Ramadan hingga puncaknya di Idul Fitri akan mencapai sekitar 78%.
PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) melalui anak usahanya, Telkomsel turut memproyeksikan akan terjadi kenaikan trafik data sebesar 16% selama bulan Ramadan 2025 dibanding tahun sebelumnya.
VP Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel Saki H. Bramono menyampaikan, selain kenaikan trafik data, total payload selama periode Ramadan tahun ini akan mencapai 69.15 petabyte.
Baca Juga: Menakar Efek Adopsi AI Sejumlah Emiten Telekomunikasi, Begini Ulasannya
Sejalan dengan itu, Telkomsel juga telah melakukan uji jaringan alias test drive dengan total jarak 17.537 km berbagai jalur utama dan lokasi strategis untuk memastikan layanan berjalan optimal.
Telkomsel juga telah memetakan 476 titik keramaian di seluruh Indonesia menggunakan pendekatan kecerdasan buatan alias Artificial intelligence (AI)dalam jaringan otonomnya (Autonomous Network).
Pelemahan Daya Beli
Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina mengatakan emiten telekomunikasi menjadi menarik selama periode puasa hingga lebaran nanti karena potensi kenaikan trafik data.
“Walaupun daya beli relatif mengalami penurunan, bagaimanapun silaturahmi melalui teks, data merupakan pilihan yang paling murah tetap masih akan ada pertumbuhan yang menarik,” ucap dia.
Equity Research Analyst BRI Danareksa Sekuritas Niko Margaronis mengatakan lebaran menjadi faktor utama terjadi kenaikan trafik. Ini disebabkan karena ada lebih banyak waktu luang.
Baca Juga: XL Axiata (EXCL) Prediksi Trafik Data Naik 40% Saat Cap Go Meh, Ini Persiapannya
Niko menilai seharusnya periode Ramadan dan Idul Fitri akan menjadi rentang waktu dengan trafik tertinggi setiap tahunnya. Di mana hari raya Idul Fitri menjadi puncaknya.
"Meskipun konsumsi lemah, emiten telekomunikasi biasanya menjual produk layanan dengan harga murah dan menawarkan produktivitas tinggi bagi pengguna," jelasnya kepada Kontan, Selasa (11/3).
Niko memprediksi penurunan harga tidak akan terjadi secara signifikan, tetapi para emiten bisa saja menghapus diksi atau promosi periode Ramadan dan Idul Fitri karena permintaan yang lebih kuat.
Secara urutan, saham telekomunikasi pilihan BRI Danareksa Sekuritas jatuh pada ISAT, TLKM dan EXCL.
Selanjutnya: Promo Hypermart Festive sampai 13 Maret 2025, Sirup Marjan Cocopandan Mulai Rp 15.900
Menarik Dibaca: Promo Hypermart Festive sampai 13 Maret 2025, Sirup Marjan Cocopandan Mulai Rp 15.900
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News