kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Emiten Tanpa Pengendali Kian Bertambah, Begini Kata Analis


Kamis, 18 Januari 2024 / 20:50 WIB
Emiten Tanpa Pengendali Kian Bertambah, Begini Kata Analis
ILUSTRASI. Papan digital di ruang edukasi saham Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta?(14/1/2024). Emiten Tanpa Pengendali Kian Bertambah, Begini Kata Analis


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa emiten yang tidak memiliki pemegang saham pengendali (PSP) kian bertambah, salah satunya emiten kawasan PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) yang belum dapat menetapkan pengendali yang sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Dalam keterbukaan informasi, Sekretaris Perusahaan Surya Semesta Internusa Yulean menyatakan sampai dengan saat ini SSIA belum memiliki pemegang saham pengendali yang memenuhi kriteria POJK No 9/2018. 

Meski memiliki sejumlah nama pemegang saham yang mendekap kepemilikan di atas 5%, tetapi Yulean menjelaskan para pemegang saham itu tidak memiliki kemampuan untuk mengendalikan SIAA. 

Baca Juga: Marak Emiten Tanpa Pemegang Saham Pengendali, Begini Langkah yang Dilakukan BEI

VP Head of Investor Relations SSIA Erlin Budiman menimpali, hingga saat ini, SSIA belum dalam proses untuk mencari pemegang saham pengendali. 

 

"Johannes Suriadjaja sebagai CEO dan perwakilan founders juga shareholders utama telah memimpin perusahaan sejak 2001 hingga saat ini sebagai pengarah perusahaan," kata Erlin kepada Kontan.co.id, Kamis (18/1).

Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas mengatakan investor perlu melakukan evaluasi dengan melihat kinerja keuangan, prospek bisnisnya, manajemen perusahaan, dan likuiditas sahamnya, sehingga baru bisa membuat keputusan.

"Saham tanpa pengendali memiliki risiko yang lebih tinggi daripada saham dengan pengendali. Hal ini karena pemegang saham publik memiliki kendali yang lebih kecil terhadap perusahaan," kata Sukarno kepada Kontan.co.id, Kamis (18/1).

Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) Beri Penjelasan ke BEI Akan Menggelar Rights Issue

Menurut Sukarno, prospek harga secara fundamental tidak menunjukkan kinerja yang bagus atau biasa saja, maka risiko tekanan jual semakin tinggi dan harga akan sulit dikendalikan.

Sehingga, tren bisa turun seperti yang terjadi pada saham PT HK Metals Utama Tbk (HKMU), yang secara fundamental masih belum cukup bagus.

HKMU telah beberapa kali melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk mencari pengendali baru. Namun usahanya untuk mendapatkan PSP masih gagal.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama menilai, hal ini bisa dijadikan investor ritel sebagai aksi strategi untuk mencapai profit taking.

Baca Juga: Pasca Transaksi TikTok-Tokopedia, TiktokShop Comeback, GOTO Perbesar E-Commerce

"Ini juga sebagai langkah aksi strategi untuk mencapai profit taking," kata Nafan kepada Kontan.co.id, Kamis (18/1).

Nafan bilang, saat ini lebih baik investor ritel menunggu aksi korporasi emitennya dan menunggu sampai emiten tersebut memiliki pemegang saham pengendali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×