kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Emiten Rumah Sakit Masih Menanggung Biaya Pelayanan Pasien Covid, Ini Kata Analis


Rabu, 16 Februari 2022 / 22:11 WIB
Emiten Rumah Sakit Masih Menanggung Biaya Pelayanan Pasien Covid, Ini Kata Analis
ILUSTRASI. Hermina Tower -?RS Hermina PT Medikaloka Hermina Tbk HEAL


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbincangan tentang biaya penggantian pelayanan pasien Covid-19 sedang ramai dibahas. Per 31 Januari 2022, Pemerintah masih menunggak biaya penggantian sebesar Rp 25 triliun kepada rumah sakit-rumah sakit rujukan Covid-19. Banyak pihak khawatir, hal tersebut berdampak bagi kinerja emiten rumah sakit.

Salah satu emiten yang masuk dalam lingkaran utang pemerintah tersebut adalah PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL). Berdasarkan laporan keuangan HEAL per kuartal ketiga tahun 2021, HEAL menanggung Rp 1,7 triliun dari pelayanan pasien covid-19.

Kendati demikian, Direktur HEAL Aristo Setiawidjaja mengatakan, kinerja HEAL masih terus bergerak meski keadaan sulit. “Bagi HEAL, meskipun sulit namun situasi masih dapat ditangani dan belum menjadi kendala,” ujar Aristo kepada Kontan, Rabu (16/2).

Menanggapi hal tersebut, analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei mengatakan, berdasarkan pengamatan terhadap laporan keuangan emiten rumah sakit, masalah biaya penggantian penangangan covid tidak berpengaruh ke kinerja.

Baca Juga: Punya Pangsa Pasar Terbesar, Begini Rekomendasi Saham Prodia Widyahusada (PRDA)

“Alasannya adalah karena piutang tersebut sebagian besar merupakan piutang jangka pendek. Dampaknya hanya akan ke perputaran arus kas  yang sedikit melambat,” terang Jono.

Jono menambahkan, dalam jangka panjang emiten rumah sakit memiliki prospek yang bagus. Pendorongnya adalah meski penanganan covid semakin berkurang,  namun tingginya kesadaran masyarakat akan kesehatan menjadi peluang bagus di industri kesehatan.

Terlebih lagi jika melihat masih rendahnya penetrasi industri kesehatan di Indonesia yang terlihat dari jumlah dokter dan ketersediaan tempat tidur.

Dari sisi rumah sakit, Jono menjelaskan, saat ini kembali ke bisnis dasarnya sebagai rumah sakit umum atau spesialis dengan strategi ekspansi yang lebih agresif untuk menambah kapasitas baik secara organik maupun anorganik.

Baca Juga: Volume Penjualan Rokok Naik, Begini Rekomendasi Saham HM Sampoerna (HMSP)

Selain itu, digitalisasi juga akan menjadi fokus rumah sakit di tahun ini terutama untuk mempermudah akses masyarakat, juga efisiensi proses bisnis ke depannya.

Dengan pertimbangan tersebut, Jono Syafei saat ini merekomendasikan buy saham rumah sakit yaitu MIKA (TP 2750), HEAL (TP 1320) dan SILO (11350).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×